Bestmom.id, Tangerang – Moms, Anda pasti pernah
mendengar istilah penyakit kuning yang diderita oleh orang dewasa. Tapi
pernahkah Anda mendengar istilah bayi kuning?
Bayi kuning adalah salah satu fenomena yang terjadi saat
bayi baru lahir di mana kulit bayi berwarna kekuningan. Bukan hanya kulitnya,
bagian mata yang berwarna putih juga terlihat kuning. Fenomena ini disebut juga
Iketrik neonatorum dalam istilah medis.
Reaksi orang tua saat melihat bayi mereka lahir dengan
kondisi tersebut juga bermacam-macam. Ada yang panik dan takut akan sesuatu yang
menimpa bayinya, ada juga yang menganggap itu adalah sesuatu yang normal dan
bisa sembuh kembali pada waktunya.
Fenomena bayi kuning memang banyak terjadi pada bayi yang
baru lahir. Namun apakah bayi kuning berbahaya bagi si kecil? Apa saja
penyebabnya dan bagaimana acara menanganinya? Bestmom.id telah merangkum
informasinya untuk Anda. Simak ulasan lengkapnya di sini.
Penyebab Terjadinya Bayi Kuning
Bayi kuning bisa terjadi pada si kecil karena kadar bilirubin
yang tinggi di dalam darah si kecil. Bilirubin sendiri merupakan
pigmen kuning yang terkandung di dalam sel darah merah.
Mengapa kadar bilirubin dalam sel darah si kecil bisa
lebih banyak dari pada biasanya? Hal ini dikarenakan belum matangnya organ hati
untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah bayi. Oleh karena itu,
kelahiran bayi yang prematur juga bisa menjadi penyebab terjaidnya bayi kuning.
Selain itu, ada beberapa kondisi atau penyakit yang
menyebabkan terjadinya bayi kuning. Di antaranya adalah kondisi sepsis pada
bayi, infeksi virus atau bakteri, pendarahan internal, kerusakan hati, gangguan
saluran empedu, atau ada masalah pencernaan pada tubuh bayi.
Gejala Bayi Kuning
Seperti yang sudah sedikit diuraikan sebelumnya, gejalanya
ada pada warna kulit bayi, warna mata bayi, dan juga warna urin yang keluar.
Urin yang keluar saat bayi baru lahir seharusnya bening tanpa ada warna kuning.
Jika menguning, maka itu adalah salah satu gejala bayi yang mengalami fenomena
bayi kuning atau ikterik neonatorum.
Jenis Bayi Kuning
Ada tiga jenis bayi kuning yang terjadi pada bayi. Jenis
yang pertama adalah Kuning Normal. Bayi kuning normal timbul pada hari
kedua atau ketiga setelah kelahiran dan akan menghilang seiring dengan semakin
stabilnya fungsi hati pada bayi, untuk menyeimbangkan kadar bilirubin di
dalam sel darah bayi. Kondisi ini akan menghilang setelah 7 atau 10 hari.
Jenis yang kedua adalah Kuning Tidak Normal. Kondisi
ini terjadi langsung setelah kelahiran sebelum mencapai waktu 24 jam dan akan
bertahan selama kurang lebih 8 hari pada bayi cukup bulan atau 14 hari pada
bayi kurang bulan. Kondisi jenis seperti ini biasanya diikuti oleh penyakit
seperti demam yang tidak stabil, malas menyusui, muntah, hingga penurunan
kesadaran.
Kondisi yang terakhir adalah jenis Komplikasi. Kondisi ini bertahan selama 3 minggu dan tidak
kunjung sembuh. Anda harus segera mengkonsultasikan kondisi ini dengan dokter
untuk diagnosa serta penanganan atau tindakan lebih lanjut.
Cara Menangani Bayi Kuning
Perawatan yang bisa Anda lakukan adalah dengan meletakkan
terapi sinar ultraviolet atau fototerapi. Terapi ini dilakukan dengan
memancarkan cahaya pada spektrum biru-hijau. Cahaya tersebut berbentuk struktur
molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan dalam kencing atau kotoran
bayi.
Untuk bayi yang tergolong normal, pastikan Anda memberinya
sinar matahari yang cukup agar si kecil mendapatkan kadar sinar UV yang
seimbang bagi tubuhnya dan mengurangi resiko bayi kuning.
Moms, itulah penyebab, gejala, jenis, dan juga cara
menangani fenomena bayi kuning pada si kecil. Sebagai seorang ibu, kita harus
peka dan bisa menjaga kesehatan tubuh kita dan tubuh si kecil sebaik mungkin. (GYS)