Bestmom.id,
Tangerang - Jangan anggap bahwa gangguan kecemasan hanya
dialami oleh mereka yang telah berumur, Bayi juga bisa mengalami gangguan
kecemasan. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Archieves Disease in
Childhoood mengungkapkan bahwa bayi dapat mengalami gangguan kecemasan.
Dalam penelitian yang melibatkan 1.507 responden ibu dan anak pertama
disimpulkan bahwa bayi yang mengalami gangguan tidur berat dan konsisten
cenderung mengidap gangguan kecemasan. Hal tersebut ditandai oleh distraksi
pola tidur.
Distraksi pola tidur atau gangguan tidur bayi
mengindikasikan adanya gangguan kecemasan, karena sebanyak 19 persen gangguan
tidur pada bayi di tahun pertama menunjukan gangguan yang persisten dan akut.
Gangguan tidur yang persisten adalah gangguan yang cenderung terjadi dalam
waktu yang lama. Gangguan tidur akut terjadi jika dalam satu malam bayi
terbangun hingga lebih dari tiga kali.
Baca juga: Kenali
Tanda-tanda Autis Buah Hati Sejak Dini
Dalam penelitian tersebut, para ibu mendeskripsikan
pola tidur bayi pertama mereka yang baru menginjak usia enam bulan, sembilan
bulan, dan dua belas bulan. Alat analisa yang dilakukan dalam penelitian
tersebut adalah riwayat kesehatan baik fisik dan psikis bayi, seperti riwayat
penyakit, tingkat kerewelan, dan lain sebaginya.
Penelitian menunjukan bahwa 19 persen bayi
mengalami gangguan tidur akut, sedangkan sisanya hanya mengalami gangguan
ringan dan tidak mengalami gangguan sama sekali. Hasil penelitian menunjukan
bahwa bayi yang memiliki gangguan tidur tiga kali lebih berat dari gangguan tidur
ringan cenderung mengalami gangguan emosional seperti kecemasan pada usia empat
tahun.
Oleh karena itu, Ibu harus memperhatikan pola
tidur si kecil karena hal tersebut akan banyak membantu tumbuh kembang si kecil
pada tahun-tahun berikutnya. Peluklah si kecil ketika tidur, dan berikanlah Air
Susu Ibu (ASI) selama maksimal dua tahun umur si kecil, karena ASI terbukti
dapat menumbuhkan ikatan antara anak dan ibu. Selain itu, dengan aktifitas
menyusui si kecil akan merasa aman dan nyaman. Namun bila gangguan tidur si
kecil tetap terjadi, ada baiknya Anda membawanya kepada dokter kepercayaan
Anda.
Oleh karena itu, Jangan anggap remeh gangguan
tidur pada si kecil, karena pertumbuhan si kecil di tentukan sejak bayi. (ADR)