Bestmom.id, Tangerang – Moms, pernahkah Anda melihat
raum ataubintik-bintik merah yang tumbuh di dahi si kecil? Atau mungkin di
punggung, leher dan bagian lainnya? Bintik merah tersebut bisa jadi merupakan gejala
biang keringat.
Banyak dari kita yang pasti sudah mengetahui bentuk serta
gejala biang keringat pada anak-anak, khususnya anak bayi atau balita. Biang
keringat disebut juga miliaria, yaitu bintik atau ruam merah pada kulit yang terjadi karena adanya
penyumbatan pada pori-pori kulit sehingga keringat tidak dapat keluar.
Ruam merah yang terjadi saat biang keringat biasanya terjadi
di bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian dan terlipat, seperti leher, perut,
lengan, atau bokong. Bayi yang sering memakai penutup kepala juga biasanya memiliki biang keringat di bagian
kepala atau dahi.
Pada umumnya, biang keringat yang terjadi pada bayi tidak
dianggap serius oleh banyak ibu. Biang
keringat sebenarnya memang bukanlah masalah yang serius. Kondisi seperti ini
juga biasanya akan mereda dan hilang selama beberapa hari.
Meski begitu, penyebab munculnya biang keringat adalah hal
yang harus menjadi perhatian. Biang keringat biasanya terjadi karena suhu yang
terlalu tinggi di beberap area sehingga bayi merasa kepanasan. Kepanasan bisa
berpotensi untuk menimbulkan kondisi yang
lebih serius. Kepanasan pada bayi dapat membuat bayi tidak berdaya dalam
menyesuaikan suhu, sehingga bisa terjadi heat stroke atau serangan panas
yang bisa menyebabkan kematian mendadak pada bayi. Selain itu, jika biang
keringat tetap tumbuh berulang-ulang, maka kulit akan berpotensi mengalami
kontak dengan kuman, dan biang keringat bisa menjadi lebih parah dengan iritasi
dan nanah.
Itulah mengapa Anda harus benar-benar memperhatikan kondisi
sekitar dan juga tubuh bayi. Lalu langkah apa yang bisa kita lakukan untuk
mencegah terjadinya kepanasan dan biang keringat pada bayi? Bestmom.id telah
merangkum informasinya untuk Anda. Simak selengkapnya di sini.
Hindari Panas
Untuk mencegah terjadinya serangan panas, tentu Anda harus
menghindari suhu tinggi atau yang terlalu panas pada bayi. Langkah pertama
adalah dengan menempatkan buah hati di tempat yang sejuk. Bayi biasanya
menghabiskan banyak waktu di rumah. Bayi yang baru lahir bahkan menghabiskan banyak waktunya untuk tidur.
Tempatkan bayi di ruangan yang terbuka dan suhu yang sejuk, tidak terlalu
dingin dan tidak terlalu panas.
Menghindari panas juga dapat dilakukan dengan melonggarkan
oakaian atau memperhatikan bahan pakaian yang dipakai oleh si kecil. Baju
dengan bahan yang longgar dan sejuk pasti membuat sirkulasi udara di balik
pakaianjuga bagus. Kemudian, keringat yang mengalir dari tubuh bayi, dapat Anda lap dengan handuk dan biarkan udara sekitar mengeringkannya tanpa
perlu mengipas atau meniup.
Berikan ASI yang Banyak
Keringat
yang berlebih pada tubuh bisa memicu dehidrasi. Untuk mengantisipasi terjadinya
dehidrasi pada tubuh si kecil, memberikan ASI yang banyak bisa menjadi solusi.
ASI akan mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. Selain itu, ASI
mengandung zat anti inflamasi yang berperan dalam mengobati biang keringat pada
tubuh bayi.
Jaga Kebersihan Tubuh Bayi
Biang keringat bisa menimbulkan efek gatal pada kulit. Bayi
yang merasa tidak nyaman akan banyak bergerak dan bisa saja menggaruk kuit yang
gatal dengan kukunya. Moms, Anda harus memotong kuku si kecil dan memakaikannya
sarung tangan untuk mencegahnya mencakar biang keringat atau memegang sesuatu
yang kotor dan kemudian menggaruk kulitnya.
Itulah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk
mencegah dan mengatasi biang keringat pada anak. Hindari terlalu banyak kontak
fisik dengan orang lain juga, agar bayi tidak terpapar banyak kotoran, debu,
kuman, atau virus yang datang dari orang-orang yang menyentuh si kecil. Selain
itu, jangan takut untuk selalu mengkonsultasikan
segala kondisi dengan dokter, agar Anda tidak melakukan tindakan atau respon yang berdampak buruk pada kesehatan
buah hati tercinta. (GYS)