Bestmom.id, Tangerang – Memasuki akhir tahun,
biasanya banyak waktu libur
yang Anda miliki. Akhir tahun yang bertepatan dengan hari Natal dan tahun baru
menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena bisa menghabiskan
waktu liburan untuk bemain,beristirahat, dan berlibur bersama keluarga, sanak
saudara, atau kerabat dekat. Waktu kosong yang panjang di akhir tahun adalah
kesempatan emas untuk refreshing dan bepergian jauh tanpa khawatir
dikejar target atau deadline pekerjaan.
Liburan biasanya tidak lengkap tanpa bergian jauh, bukan?
Itulah mengapa banyak destinasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan dari
luar kota bahkan luar pulau. Transportasi yang ada juga sangat lengkap untuk
kita bisa bepergian jauh, seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat.
Sebagai salah satu media transportasi paling diminati,
pesawat memiliki akses yang lebih luas dibandingkan dengan jalur darat atau
jalur laut. Pesawat bisa membawa Anda liburan ke luar negeri atau luar pulau
dengan waktu yang lebih singkat dan perjalanan yang lebih praktis.
Meski begitu, ada beberapa situasi dan kondisi yang harus
Anda perhatikan sebelum melakukan penerbangan dengan pesawat. Salah satunya
adalah membawa bayi ikut naik pesawat bersama. Bolehkah bayi naik pesawat?
Apakah bernahaya mengajak bayi ikut berlibur naik pesawat? Persiapan dan tips
apa saja yang harus dipersiapkan? Jangan khawatir! Bestmom.id telah merangkum
informasinya untuk Anda. Simak ulasannya di sini.
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Naik Pesawat
Pertama, perhatikan usia bayi Anda. Biasanya
bayi baru boleh diijinkan naik pesawat pada 2 sampai 14 hari setelah
dilahirkan. Namun bayi dibawah usia 2 minggu memiliki resiko yang tinggi karena
daya tahan tubuh yang masih rendah.
Ada beberapa maskapai penerbangan yang
meminta surat keterangan sehat bagi sang bayi. Beberapa maskapai juga
bisa memiliki ketentuan yang berbeda-beda untuk bayi.
Kedua, pilih jam terbang yang ideal untuk
bayi. Pilihlah jam terbang antara siang hari setelah makan siang atau sore hari
menjelang malam. Itu adalah waktu dimana bayi biasanya tertidur dan
beristirahat. Ini adalah tips agar bayi tidak rewel dan mengganggu penumpang
lain selama penerbangan berlangsung.
Ketiga, persiapkan tempat tidur bayi. Coba
komunikasikan dengan maskapai penerbangan tentang baby basisnet atau BSCT yang merupakan stroller yang
telah tersertifikasi untuk digunakan di dalam pesawat. Jika maskapai
penerbangan Anda mengakomodasinya, maka lebih baik gunakanlah. Anda dan bayi
akan lebih nyaman jika bayi tidur di satu tempat sendiri. Namun jika maskapai
tidak mengakomodasi, maka Anda bisa memiliih kursi di baris terdepan dengan
ruang yang lebih luas.
Keempat, perhatikan kondisi pesawat selama
perjalanan. Tekanan udara bisa berubah-ubah di dalam pesawat dan menyebabkan
telinga terasa nyeri. Kondisikan bayi untuk menyusu atau meghisap dot untuk
meminimalisir rasa nyeri.
Kelima, jangan lupakan perlengkapan bayi. Bayi
sering kali menangis jika merasakan sesuatu, itu adalah cara bayi berkomunikasi
pada ibunya. Siapkan perlengkapan yang bisa menenangkan bayi jika sewaktu-waktu
menangis, seperti selimut yang tebal, baju ganti, opok ganti, susu formula, dan
lain-lain. Bayi yang menangis kerap mengganggu penumpang yang lain. Untuk
meminimalisir hal tersebut, maka tetaplah tenang dan mencoba mengerti apa yang
membuat si kecil menangis.
Keenam, dan adalah yang terakhir, selalu
terapkan protocol kesehatan pemerintah agar ibu dan bayi tetap terhindar dari
virus dan bakteri. Berada di peswat berarti akan melakukan kontak fisik secara
langsung ataupun tidak langsung dengan barang-barang atau penumpang lain.
Bawalah selalu pencuci tangan, masker, dan jaga jarak dengan orang lain agar si
kecil juga terhindar dari paparan virus dan bakteri. Daya tahan bayi masih
rendah, sehingga harus benar-benar dijaga dan diperhatikan. (GYS)