Bestmom.id, Tangerang – Moms, pasti senang ya rasanya
bermain bersama anak-anak seiring melihat mereka tumbuh dewasa. Biasanya
anak-anak senang bermain dengan mainan-mainannya dengan didampingi oleh
orangtua.
Ada banyak jenis permainan yang bisa dimainkan oleh ibu
bersama anak-anak. Bisa berupa permainan digital di gadget, kuda-kudaan,
puzzle, atau Latihan memberikan edukasi tentang bentuk dan warna. Permainan
warna adalah salah satu hal favorit si kecil ya Moms. Banyak dari anak-anak
yang menyukasi permainan warna. Dari warna, mereka bisa memiliki sebuah
ketertarikan, bahkan mengembangkan kreativitas.
Melalui warna, orangtua juga bisa memberikan pengetahuan
tentang banyak objek-objek di sekitar anak. Sebagai contoh, orangtua bisa menggambarkan
pohon identik berwarna hijau, apel berwarna merah, pisang berwana kurning,
Doraemon berwarna biru, susu berwarna putih, dan warna lain yang bisa
digambarkan oleh orang tua untuk menuju kepada suatu objek.
Dengan itu, anak bisa memiliki kemampuan membedakan
jenis-jenis warna, dan jenis-jenis objek yang berbeda sekaligus. Metode
pembelajaran dengan menggunakan warna ini
juga diterapkan oleh banyak keluarga secara tidak disadari. Selain disukai
anak, metode membedakan warna untuk edukasi anak ini juga sederhana untuk
diterapkan banyak orang tua. Beberapa bahkan juga mengajarkan Bahasa Inggris
pada usia tertentu.
Namun bagaimana jika anak tidak tertarik untuk bermain
dengan warna? Atau bagaimana jika anak tidak bisa menjawab warna dengan benar
walaupun sudah diberitahu yang mana yang benar? Hati-hati Moms, bisa jadi itu
adaah gejala anak mengalami buta warna. Apa itu buta warna? Apakah berarti anak
tidak bisa melihat warna sama sekali? Bestmom.id telah merangkum tentang buta
warna pada anak dan cara mengantisipasinya. Simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Buta Warna
Moms, buta warna adalah kondisi dimana seseorang kehilangan
ketajaman penglihatan, khususnya ketajaman warna. Penderita buta warna tidak bisa membedakan
warna-warna tertentu (buta warna parsial), atau seluruh warna (buta warna
total).
Apa yang menyebabkan buta warna pada anak? Buta warna adalah
kondisi kelainan pada mata, dimana sel kerucut di dalam retina tidak berfungsi
dengan baik. Sehingga spektrum warna tidak bisa diurai menjadi warna yang
sebenarnya.
Pada umumnya, seseorang bisa menderita buta warna
dikarenakan faktor genetik dari keluarganya, khususnya orangtuanya. Selain
faktor genetis, buta warna juga bisa disebabkan karena paparan zat kimia yang
merusak pigmen warna di retina mata, atau efek samping suatu penyakit, seperti
diabetes.
Gejala Buta Warna
pada Anak
Anda bisa mencoba memperhatikan gejala yang ada pada anak.
Gejala-gejala sederhana ini bisa jadi menandakan bahwa si kecil mengalami buta
warna.
Pertama, ketika anak menyocokan warna yang salah,
seperti melihat cokelat menjadi berwarna ungu. Kebanyakan penderita buta warna
sulit membedakan warna-warna gelap.
Kedua, ketika anak lama menentukan warna ketika
mewarnai gambar, atau ketika anak merasa kesulitan membedakan warna di pensil
warna atau crayon.
Ketiga, biasanya memiliki indra penciuman yang sangat
baik, ditandai dengan kebiasaan mencium sesuatu sebelum memakannya.
Keempat, biasanya sangat sensitif terhadap cahaya yang terang dan memiliki penglihatan
malam hari yang cukup baik dibandingkan rata-rata penglihatan mata dengan
penglihatan normal.
Di luar
gejala-gejala tersebut, Moms juga
bisa mengidentifikasi apakah anak buta warna atau tidak melalui tes online, dan
memperbanyak aktivitas yang melibatkan warna. Untuk diagnosa yang lebih valid,
Anda bisa berkonsultasi dan melakukan
pemeriksaan ke dokter. (GYS)