Bestmom.id, Tangerang – Moms, kemampuan berbicara
adalah salah satu kemampuan pada anak yang terlihat jelas perkembangannya.
Setiap orangtua pasti hafal kata-kata apa saja yang mulai diucpkan oleh anaknya
seiring dengan proses tumbuh kembang anak.
Namun perkembangan anak bisa melewati fase atau lini waktu
yang berbeda. Semua itu tergantung pada kondisi fisik anak, serta dukungan yang
diberikan oleh orang tua dan orang-orang sekitar. Itulah mengapa ada anak yang
mulai berbicara sangat cepat, bahkan pada usia 1 tahun. Ada juga anak yang
mengalami keterlambatan dalam berbicara, atau disebut juga dengan istilah Speech
Delay.
Speech Delay sendiri merupakan fenomena keterlambatan
berbicara pada anak. Gangguan ini dapat terlihat dari kesulitannya untuk berbicara saat anak-anak sebaya nya mulai lancar
menguasai beberapa kosakata umum.
Ada beberapa jenis Speech Delay yang terjadi pada
anak. Yang pertama adalah reseptif, yaitu kesulitan anak untuk memahami bahasa. Yang kedua ada ekspresif,
yaitu ketika anak kesulitan untuk melakukan komunikasi secara verbal. Yang
terakhir adalah kombinasi, yaitu jika ekspresif dan reseptif terjadi pada anak.
Gangguan pada bicara bisa berpengaruh pada banyak hal,
seperti komunikasi kepada orang lain, atau pemahaman terhadap orang lain.Lantas
bagaimana cara mengetahui atau peka terhadap perkembangan bicara anak?
Bestmom.id telah merangkum informasinya untuk Anda. Simak selengkapnya di sini.
Faktor Penyebab Speech Delay
1.
Ganguan pada Mulut
Salah satu gangguan mulut yang memicu speech
delay adalah ankyloglossia, yaitu lidah yang terhubung ke dasar mulut.
Frenulum lidah yang pendek juga bisa menjadi faktor penyebab keterlambatan
bicara.
2.
Gangguan Pendengaran
Ini adalah penyebab yang sering tidak
disadari. Gangguan pada
telinga bisa Anda periksakan ke dokter untuk memastikan. Gangguan pada
pendengaran bisa menghambat kata-kata untuk terdistorsi dengan optimal dalam
otak anak.
3.
Kurangnya Stimulasi
Inilah peranan kita sebagai orang tua untuk
selalu mengajak anak berbicara dan memberinya stimulan untuk berbicara agar si
kecil lebih terstimulasi untuk berbicar asecara otomatis. Mengabaikan anak bisa
berdampak pada keterlambatan berbicara.
4.
Autisme
Anak dengan autisme memang memiliki masalah berkomunikasi.
Itulah mengapa atisme menjadi faktor penyebab speech delay. Bahkan
beberapa yang mengidap selective autism sengaja memilih untuk tidak mau
berbicara.
5.
Cacat Intelektual
Cacat intelektual seperti disleksia
misalnya, juga adalah penyebab speech delay.
6.
Lingkungan Bilingual atau Multilingual
Jika anak tumbuh di lingkungan dengn dua
atau lebih Bahasa, maka anak akan bekerja lebih keras untuk memahami bahasa-bahasa yang berbeda.
Cara Mengatasi Anak yang Mengalami Speech Delay
1. Ajak
Anak Berbicara
Mengajak anak
berbicara adalah stimulasi paling baik untuk memancing anak merespon perkataan
kita. Stimulasi ini akan membuat kemampuan anak berkembang lebih cepat untuk
mulai mengenali dan mengeluarkan kosakata tertentu.
2. Ajak
Bernyanyi Bersama
Bernyanyi adalah
kegiatan yang menyenangkan
bagi anak-anak. Suasana menyanyi yang
menyenangkan dan lucu pasti akan membuat anak ingin mengikuti irama dan
mengucapkan lirik lagu yang ia dengar. Ini juga merupakan stimulasi yang bagus.
3. Memberikan
Anak Dongeng atau Cerita Verbal
Menceritakan anak
dongeng sebelum tidur, atau di waktu bermainnya akan membuat anak mendapatkan
banyak kosa kata baru. Dari situ, anak akan bisa lebih peka jika Anda
mempraktekannya dnegan intonasi yang nyata, serta gerakan-gerakan kecil yang
mencerminkan makna dari alur cerita yang Anda bacakan.
4. Berikan
Anak Edukasi Sederhana
Edukasi sederhana
yang bisa diberikan adalah dengan memberitahunya barang-barang di dalam rumah,
nama buah, nama hewan, atau nama makanan. Selain memberi mereka pengetahuan,
anak juga bisa mengetahui nama-nama hal yang dilihatnya, dan akan menambah
kemampuannya untuk berkomunikasi secara verbal.
Moms, itulah faktor penyebab dan cara yang bisa dilakukan
untuk mencegah Speech Delay. Sebagai orangtua, kita juga harus peka
dengan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Sehingga kita bisa memberikan tindakan yang sesuai. (GYS)