Bestmom.id, Tangerang – Kelahiran sang buah hati ke
dunia adalah kebahagiaan dan anugerah dari Tuhan yang luar biasa. Banyak sekali
persiapan yang dilakukan orang tua saat ibu hendak melahirkan, mulai dari pakaian bayi, alat makan bayi,
alat mandi bayi, makanan bayi, dan popok bayi.
Popok bayi adalah media yang digunakan untuk bayi berpakaian
sekaligus menampung kotoran jika si kecil buang air kecil atau buang air besar.
Popok bersentuhan langsung dengan kulit bayi, bahkan di bagian-bagian yang
tertutup seperti selangkangan dan bokong bayi. Selain itu, popok juga
bersentuhan langsung dengan alat kelamin si kecil. Sehingga,kita harus bisa
memiliki pertimbangan dan preferensi yang cukup matang untuk pemilihan popok
bayi.
Hal sekecil apapun yang berhubungan langsung dengan bayi
haruslah diperhatikan, termasuk pemilihan popok untuk bayi. Bayi bisa buang air
10 hingga 20 kali sehari dalam sebulan pertamanya setelah lahir. Kemudian pola
buang air ketika sudah menginjak usia 12 bulan baru akan stabil, yakni sekitar
dua kali sehari.
Dalam hal ini, maka popok bayi harus diganti setiap 3 jam
sekali jika si kecil sering buang air.Namun tahukah Anda bahwa ada dua jenis
macam popok, yaitu popok sekali pakai dan popok kain. Selain dari
penggunaannya, apa saja perbedaan popok sekali pakai dan popok kain? Bagaimana
efek yang diberikan masing-masing popok kepada bayi? Apakah ada dampak lainnya?
Bestmom.id telah merangkum jawabannya untuk Anda. Simak selengkapnya di sini.
Kesehatan Kulit Bayi
Faktor kesehatan adalah faktor terpenting dalam memilih
sesuatu untuk anak, terutama bayi. Anak bayi, terutama yang baru saja lahir,
memiliki kondisi kesehatan, kulit, dan segala yang maish sangat sensitif. Oleh
karena itu, bahkan pemilihan popok juga harus dipertimbangkan.
Popok kain tentunya berbahan kain dan bisa dicuci saat
kotor, kemudian bisa dipakai lagi. Sementara popok sekali pakai adalah popok
berbahan semi kertas dan kain plastik tahan air yang biasa kita jumpai di
kemasan.
Dilihat dari segi kesehatannya, popok kain akan membuat bayi
merasa lebih hangat, sementara popok sekali pakai akan memberikan sirkulasi
udara yang lebih banyak. Akan tetapi, jika keduanya sama-sama lembab dan tidak
sering digani ketika kotor, maka potensi ruam popok juga bis aterjadi pada si
kecil. Selain itu, bahan kimia yang ada di popok sekali pakai juga bisa menjadi
ruam popok untuk beberapa kulit bayi yang tidak cocok.
Harga Popok
Harga adalah satu hal
yang dipertimbangkan banyak orangtua mengenai popok. Bagaimana tidak? Popok
bisa diganti hingga berkali-kali dalam satu hari. Jika tidak sering diganti,
maka anak akan berpotensi terkena penyakitkulit karena popok yang lembab.
Jika dibandingkan, popok sekali pakai tentu lebih mahal
dibandingkan popok kain. Popok sekali pakai harus terus menerus dibeli karena
sifatnya yang sekali pakai. Setiap popok mulai kotor, popok harus diganti, sehingga
Anda harus menghabiskan banyak uang untuk membeli popok bayi. Namun faktor yang
menjadi pertimbangan adalah kemudahan dan nilai praktis yang ada pada popok
sekali pakai.
Sementara itu, popok kain memang jauh lebih hemat karena
cukup membeli sejumlah popok kain saja, kita bisa mencuci dan menggunakannya
Kembali tanpa mengeluarkan uang lagi. Oleh karena itu, dari segi harga, popok
kain memang lebih murah. Namun yang menjadi pertimbangan adalah usaha yang
lebih untuk mencuci popok hingga bersih, kemudian menjemurnya dan menjaganya
agar tetap steril karena akan dipakai oleh si kecil.
Dampak kepada Lingkungan
Popok sekali pakai
akan sulit terurai oleh lingkungan.
Bahkan banyak kita temui limbah popok bayi yang tidak dibuang pada
tempat yang seharusnya.
Di sisi lain, air limbah detergen yang digunakan untuk
mencuci popok kain juga mencemari air.
Oleh karena itu, dari segi dampaknya terhadap lingkunngan,
keduanya memiliki sisi yang merusak lingkungan, namun memiliki skala yang
berbeda.
Jadi, setelah mempertimbangkan poin tersbeut, yang mana yang
lebih diminati oleh Anda, Moms? (GYS)