Bestmom.id, Tangerang – Moms, pasti Anda pernah
mendengar istilah khitan atau sunat. Khitan atau sunat biasanya dilakukan pada
anak laki-laki dengan tujuan kesehatan. Sunat pada laki-laki dilakukan dengan
memotong kulit perpusium atau kulup zakar di ujung penis anak laki-laki.
Sunat pada laki-laki memiliki banyak manfaat. Bahkan khitan atau sunat ini diwajibkan bagi anak
laki-laki yang beragama Islam.
Tidak hanya untuk alasan kebersihan pada alat kelamin, sunat pada laki-laki juga bermanfaat untuk mencegah resiko
terkena berbagai penyakit, seperti herpes, Human Immunodeficiency Virus (HIV),
Human Papiloma Virus (HPV), gonore, bahkan kanker serviks.
Namun tahukah Anda, bahwa khitan atau sunat juga banyak
dilakukan pada anak perempuan? Ya, sunat pada perempuan memang ada dan dipraktikkan di banyak negara, termasuk di
beberapa daerah di Indonesia. Apakah sunat pada perempuan memiliki banyak
manfaat seperti pada laki-laki? Atau justru berbahaya dan tidak perlu
dilakukan?
Mengingat budaya di Indonesia sangat beragam dan
berbeda-beda, beberapa daerah memiliki sudut pandang tersendiri tentang sunat
pada perempuan. Bestmom.id telah merangkum informasi lengkapnya untuk Anda.
Simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Sunat Perempuan?
Sunat perempuan adalah pemotongan alat kelamin perempuan
bagian luar yang dilakukan secara sengaja. Tindakan ini mengundang banyak
perdebatan dan kontroversi. Bahkan WHO dan PBB menganggap sunat perempuan sebagai segala tindakan
yang melukai alat kelamin perempuan dan bukan untuk alasan kesehatan.
Menurut informasi yang diberikan oleh WHO, sunat pada
peremuan termasuk dalam kategori Female Genital Mutilation (FGM), atau
mutilasi pada organ genital wanita. Mengapa demikian? Karena FGM bermakna
melakukan prosedur yang menyebabkan cedera ata infeksi pada organ genital
wanita dengan alasan non medis. Sunat pada wanita dianggap merupakan kategor
FGM karena sunat pada wanita terdiri tadi empat tipe berikut:
1.
Klitoridektomi. Tipe klitooridektomi
adalah mengangkat keseluruhan klitoris atau sebagian klitoris serta ulit
disekitarnya.
2.
Eksisi. Eksisi yaitu mengangkan sebagian
atau keseluruhan klitoris di samping pengangkatan labia minora atau lipatan
kulit dalam di sekeliling vagina.
3.
Infibulasi. Tipe yang ketiga ini adalah
memotong labia minora dan labia majora, yaitu lipatan kulit bagian luar di
sekeliling vagina. Tipe ini melibatkan jahitan yang menyisakan hanya lubang
kecil.
4.
Tipe yang keempat lebih kepada segala tindakan
yang melibatkan tindakan yang menyakitkan, seperti penusukan, penorehan,
penggoresan, hingga pembakaran klitoris dan alat kelamin.
Sunat Perempuan dalam Sudut Pandang Kesehatan
Dalam sudut pandang kedokteran, sunat pada perempuan mungkin
untuk dilakukan jika ada kulit atau kulup yang menutupi klitoris. Namun jika tidak, maka tidak dianjurkan
untuk dilakukan.
Jika dipandang dari sudut pandang medis, sunat perempuan
juga tidak memberikan manfaat, bahkan justru bisa sangat beresiko bagi anak,
mulai dari rasa sakit fisik, trauma psikologis, hingga kematian.
Dampak Sunat pada Perempuan
Berikut adalah dampak jangka pendek dan jangka panjang dari
sunat perempuan. Dampak jangka pendek sunat pada perempuan adalah pendarahan,
infeksi organ panggul yang mengarah pada sepsis, tetanus, gangrene, sakit
kepala hebat, retensi urine dan pembengkakan pada sumbatan uretra. Hampir
seluruh dampak tersebut beresiko menyebabkan kematian.
Dampak jangka panjang yang mungkin terjadi adalah rasa sakit
yang berkepanjangan saat berhubungan seksual, operasi serius pada vagina karena
penis tidak bisa masuk, disfungsi seksual, disfungsi haid yang menyebabkan
penumpukkan darah pada vagina, rahim, dan saluran tuba. Selain itu juga
menyebabkan infeksi slauran kemih yang kronis, tidak dapat menahan buang air
kecil, gangguan psikis dan trauma, hingga munculnya abses, kista, dan keloid.
Itulah mengapa sunat pada perempuan tidak direkomendasikan
karena tidak mengarah pada dampak medis ataupun kesehatan. Moms,
berhati-hatilah jika disarankan untuk melakukan sunat pada anak perempuan.
Carilah informasi sebanyak mungkin dari sumber yang terpercaya. (GYS)