Bestmom.id, Tangerang - Membesarkan
anak memang tak mudah, ada banyak rintangan yang akan dihadapi orangtua saat melakukannya. Anda tentu
beberapa kali pernah mendengar melalui media tentang kasus-kasus kekerasan
fisik yang dilakukan orangtua terhadap anaknya hingga kasus kekerasan seksual
yang dialami anak, yang dilakukan oleh orang asing maupun kerabat terdekat.
Kondisi ini
sangat memprihatinkan dan menandakan bahwa masalah kekerasan pada anak di
Indonesia masih memerlukan perhatian dan pencegahan yang lebih tegas. Di saat
anak-anak semestinya menghabiskan masa kecil dengan bermain dan bahagia,
beberapa anak yang malang justru harus bersusah payah keluar dari jerat
kekerasan maupun diskriminasi yang dialaminya.
Kekerasan pada
anak memiliki dampak negatif yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Dampak negatif
tersebut akan dirasakan oleh anak dalam hal kesehatan fisik dan mentalnya, tapi
juga berimbas pada kondisi keluarga dan lingkungan masyarakat. Beberapa dampak
buruk kekerasan pada anak yang bisa terjadi:
·
Cedera fisik sampai kehilangan nyawa
·
Merusak otak dan perkembangan sistem saraf
·
Risiko gangguan kesehatan mental
·
Meningkatkan risiko penyakit tidak menular
Mom, tahukah
Anda bahwa kekerasan pada anak tidak hanya berupa kekerasan fisik?
Kekerasan mental
Salah satu
bentuk kekerasan pada anak yang jarang disadari adalah kekerasan mental atau
emosional, dan kekerasan fisik pun dalam hal ini turut menyumbang luka pada
mental anak. Istilah lain dari kekerasan psikis ini juga bisa berupa teror atau
ancaman kepada anak saat mereka tidak menuruti perintah orang dewasa, bentakan,
hingga kata-kata kasar yang dapat melukai perasaan dan menyebabkan trauma pada
anak.
Kekerasan fisik
Banyak orangtua
yang mendisiplinkan anak menggunakan kekerasan fisik dan menganggap hal
tersebut adalah lumrah. Padahal, hal ini merupakan penyiksaan atau penganiayaan
yang tidak semestinya dilakukan dalam pengasuhan dengan alasan apapun, termasuk
untuk membuat anak agar menuruti perintah kita.
Pengabaian
Hal ini
merupakan bentuk kekerasan pada anak yang dilakukan secara pasif. Orangtua
cenderung tidak memedulikan kebutuhan bahkan keberadaan anak, sehingga anak
merasa tidak diperhatikan dan tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kasih
sayang dan rasa nyaman, hingga kebutuhan fisik dan sosial.
Pengaruh buruk
Memberikan
pengaruh buruk terhadap tumbuh-kembang maupun pemikiran anak merupakan salah
satu kekerasan pada anak yang jarang disadari. Pengaruh buruk tidak hanya
berasal dari orangtua, tapi juga dari hasil interaksinya dengan lingkungan
sosial.
Kekerasan pada
anak biasanya terjadi karena
beberapa faktor dari keluarga seperti kemiskinan, ibu yang mengalami depresi
setelah melahirkan, terjadi masalah dalam keluarga, dan pengaruh ekonomi dalam
keluarga.
Kekerasan pada
anak tidak boleh dianggap sepele
karena dapat menyebabkan luka yang bisa dirasakan anak hingga dewasa. Jika Anda
merasa kesulitan untuk merawat anak, sebaiknya diskusikan dulu dengan keluarga tentang bagaimana cara mengatasinya. (AN)