Bestmom.id, Tangerang - Pernah mendengar
sindrom Jacob? Meski sindrom ini jarang terjadi, namun sindrom Jacob perlu
untuk diketahui. Kondisi yang hanya terjadi pada pria ini, dapat membuat
penderitanya mengalami kesulitan
dalam tumbuh kembangnya.
Dalam proses
reproduksi, calon janin yang terbentuk melalui proses pembuahan akan mendapatkan komponen genetik dari sel sperma ayah dan sel telur ibunya. Komponen ini juga yang kemudian
akan menentukan jenis kelamin bayi. Ada dua jenis kromosom seks yang dapat
membentuk jenis kelamin seseorang, yaitu kromosom X dan Y. dalam kondisi normal
wanita memiliki dua kromosm X (XX), sedangkan laku-laki memiliki satu kromosom
X dan satu kromosom Y (XY). Nah penderita sindrom Jacob justru hanya memiliki
satu tambahan kromosom Y, sehingga kromom yang terbentuk menjadi XYY.
Sindrom Jacob
dapat dikenali dari kumpulan tanda dan gejala, ada beberapa tanda dan ciri khas
fisik lain yang terdapat pada penderita sindrom Jacob, di antaranya:
- Letak telinga di bawah posisi normal
- Tulang pipi rata
- Jari tangan terlihat melengkung
- Ukuran kepala cenderung lebar
- Jarak antara kedua mata tampak lebar
Karena tidak
memiliki gejala yang khas dan bisa mirip dengan beberapa penyakit lain, maka
dibutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut dari dokter untuk menentukan apakah
seseorang menderita sindrom Jacob atau tidak. Dan sampai saat ini belum ada
pengobatan yang efektif untuk menangani sindrom Jacob. Langkah pengobatan yang
bisa dilakukan di antaranya terapi bicara, fisioterapi, terapi okupasi, dan
terapi belajar. Untuk pasien sindrom Jacob dianjurkan untuk menjalani
pemeriksaan kesehatan rutin sebagai bentuk deteksi dini sindrom Jacob. Dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik, evaluasi tumbuh kembang, dan pemeriksaan
genetik untuk memastikan apakah seseorang menderita sindrom Jacob.
(an)