Bestmom.id, Tangerang - Gangguan
bipolar ditandai dengan adanya perubahan mood
yang drastis, pola tidur, serta kemampuan berpikir. Kelainan ini lebih sering
ditemui pada usia menjelang dewasa. Namun pada beberapa kasus, bipolar juga
dapat muncul pada anak-anak dan remaja.
Hingga kini,
penyebab pasti timbulnya bipolar pada anak-anak belum diketahui secara pasti.
Faktor keturunan dan adanya kelainan pada struktur otak anak diduga berperan
dalam meningkatkan risiko munculnya bipolar pada anak. Anak yang mengalami
gangguan bipolar akan mengalami dua fase psikologis dalam kesehariannya, yaitu
fase manik (riang) dan fase depresif (sedih). Hal ini membuatnya kadang bisa
terlihat sangat gembira, aktif, memiliki banyak ide, namun tiba-tiba menjadi
sangat sedih, enggan beraktivitas, bahkan mengurung diri. Anak bipolar yang
sedang dalam fase manik dapat berperilaku sebagai berikut:
- ·
Berperilaku
agresif dan tidak sabar
- ·
Tidak mau tidur
- ·
Berbicara dengan cepat
- ·
Merasa dirinya lebih penting dibandingkan dengan
orang lain di sekitarnya.
Sedangkan fase
depresif pada anak dengan bipolar dapat ditandai dengan beberapa gejala atau
perubahan perilaku, seperti:
- ·
Merasa sedih, khawatir, cemas, dan lebih mudah
marah
- ·
Kehilangan nafsu makan
- ·
Muncul keinginan untuk bunuh diri
Peralihan dari
fase manik dan depresi pada anak bipolar dapat terjadi dalam satu hari, bahkan
berulang-ulang. Di antara kedua fase tersebut atau sering disebut masa
peralihan. Penanganan bipolar pada anak bertujuan untuk mengurangi gejalanya
dan menstabilkan mood anak. Penanganan
tidak hanya dilakukan oleh psikiater, tetapi juga orang tua, anggota keluarga,
serta guru dan orang lain yang sering berinteraksi degan si kecil.
Anak dengan
gangguan bipolar membutuhkan penanganan jangka panjang. Kenali gejala awal yang
bisa dialami oleh anak dengan bipolar dan pilihan penanganan yang bisa dilakukan,
jika Anda bingung, manfaatkanlah layanan konsultasi psikologi anak yang ada di rumah sakit. (AN)