Bestmom.id, Tangerang – DBD atau dengue hemorrhagic fever merupakan penyakit yang umum terjadi di
negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus
dengue yang dapat menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aegis Aegypti. Siapapun bisa terkena penyakit
ini, tak terkecuali bayi dan anak-anak.
Ketika nyamuk pembawa virus DBD
menggigit anak Anda, kemungkinan ia akan mulai mengalami gejala DBD dalam 4-7
hari setelahnya. Kemunculan gejala ini dikategorikan dalam tiga fase
perkembangan penyakit yang disebut “Siklus Pelana Kuda”: fase demam tinggi,
fase kritis (demam turun), dan fase penyembuhan (demam naik lagi).
Setiap fase DBD punya gejala dan
cirinya masing-masing. Pada awalnya, demam berdarah mungkin tidak menunjukkan
tanda atau gejala tertentu pada anak.
Gejala demam berdarah pada anak
bisa muncul kapan saja setelah digigit nyamuk, tapi biasanya mulai disadari
dalam 4 hari sampai 2 minggu setelahnya. Setelah gejala pertama muncul, keluhan
akan bertahan selama dua hingga tujuh hari.
Hingga saat ini belum ada metode
pengobatan spesifik untuk mengobati DBD. Penanganan yang diberikan bertujuan
untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, sambil membantu tubuh untuk
melawan virus dengue dan sembuh secara alami.
Penanganan DBD sebaiknya dilakukan
di rumah sakit dengan pemantauan dari dokter, hingga kondisi bayi membaik. Bila
dokter mengijinkan Si Kecil dirawat di rumah, Bunda dapat melakukan beberapa
hal berikut ini untuk merawat si kecil yang sedang sakit DBD:
·
Pastikan Si Kecil tidak kekurangan cairan atau
dehidrasi. Jadi, berikan asupan cairan lebih sering dari biasanya. Bayi usia 6
bulan ke bawah hanya diperbolehkan minum ASI atau susu formula. Air putih bisa
diberikan ketika usia Si Kecil sudah di atas 6 bulan.
·
Untuk meredakan demamnya, Bunda bisa memberikan
obat penurun demam yang diresepkan oleh dokter.
·
Pastikan Si Kecil cukup istirahat.
Satu-satunya cara efektif untuk
mencegah bayi terkena DBD adalah dengan menjauhkannya dari gigitan nyamuk,
karena tidak ada vaksin yang bisa melindungi bayi dari virus dengue. Vaksin
dengue hanya direkomendasikan untuk anak-anak berusia 9-16 tahun. (AN)