Bestmom.id, Tangerang – Mata merah
merupakan suatu masalah pada bayi yang cukup sering terjadi. Mata merah pada bayi sebenarnya tidak
berbahaya namun jika tidak ditangani dengan tepat bisa sangat mengganggu
penglihatan bayi dan tentunya dapat menular ke orang lain. Penanganan mata
merah pada bayi juga tidak boleh sembarangan harus disesuaikan dengan
penyebabnya.
Selain mata
menjadi merah, gejala lain jika bayi Anda mengalami sakit mata adalah, sering keluar air mata, kelopak mata
terlihat bengkak, bayi terus-terusan menangis sambil mengucek-ngucek matanya.
Beberapa penyebabnya
terjadinya mata merah pada bayi adalah:
Penyebab pertama
adalah iritasi mata, mata merah pada bayi bisa saja disebabkan oleh iritasi.
Pemicu iritasi mara bisa karena debu, parfum, dan pilusi udara. Iritasi mata dapat membuat mata bayi
menjadi gatal dan berair. Jika mata merah pada bayi terjadi karena iritasi Anda
bisa memberinya obat tetes mata yang sudah dikonsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu.
Penyebab
selanjutnya adalah batuk pilek, batuk pilek dapat menyebabkan mata merah pada bayi. Keluhan mata merah
akibat batuk atau sejenisnya akan hilang setelah kondisi tersebut sembuh.
Konjungtivitis,
kondisi ini disebabkan akibat peradangan pada bagian bewarna merah muda di sisi
dalam kelopak mata. Awalnya konjungtivitis dapat terjadi pada satu mata,
kemudian akan menjalar ke mata
lainnya. Penanganan mata merah pada bayi akibat konjungtivitis perlu
disesuaikan dengan penyebab utamanya. Konjungtivitis pada bayi bisa
dikategorikan menajdi 3 jenis, yaitu:
Konjungtivitis
bakteri, ciri-cirinya mata bayi mengeluarkan cairan bewarna kuning pekat,
sehingga bagian kelopal matanya tidak dapat
terbuka sehingga membuat bayi menjadi rewel. Mata merah akibat bakteri
ini perlu diobati menggunakan antibiotik tetes mata atau salep antibiotic sesuai dengan resep dokter. Pada
kasus tertentu, konjungtivitas pada bayi akibat infeksi bakteri ini dapat
disebabkan oleh infeksi serius, seperti klamidia atau gonore.
Konjungtivitis
virus, merupakan penyebab yang paling sering terjadi dan bersifat menular, dan
dapat mereda dalam waktu sekitar 1 minggu. Untuk meringankan keluhannya Anda
bisa melakukan perawatan dirumah dengan cara membasuh mata bayi secara perlahan
menggunakan air hangat paastikan tangan Anda selalu bersih sebelum menyentuh
bayi.
Konjungtivitas
alergi, disebabkan oleh zat pemicu
alergi atau alergen, seperti debu, bulu hewan, kutu, hingga zat kimia pada
produk tertentu. Misalnya sampo atau sabun bayi. Mata merah karena alergi ini
tidak menular, namun akan membuat bayi menjadi lebih rewel dan sering mengucek
mata karena matanya bisa menjadi sangat gatal.
Mata merah pada bayi juga dapat
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah persis di bawah konjungtiva (selaput
lendir yang menutupi mata). Darah yang keluar tidak dapat diserap seketika oleh
konjungtiva sehingga mengakibatkan mata merah. Jika kasus ini terjadi pada bayi
baru lahir dapat disebabkan oleh tekanan pada mata saat proses persalinan. Mata
merah karena pembuluh darah pecah sebenarnya tidak berbahaya dan akan reda
dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Namun jika tak kunjung reda dan mata
bayi tetap merah segera periksakan ke dokter agar dapat penanganan yang tepat. (an)