Bestmom.id,
Tangerang – Kasus anemia tidak hanya
menyerang orang dewasa saja, bayi pun bisa mengalaminya loh Mom. Anemia adalah
kondisi di mana kadar hemoglobin dan sel darah merah berada di bawah rentang
normal. Pengertian yang sama juga berlaku untuk anemia pada bayi. Salah satu
jenis anemia yang paling sering dialami oleh bayi adalah anemia akibat
kekurangan zat besi.
Sebagian besar bayi mengalami anemia pada beberapa bulan
pertama setelah lahir. Hal ini normal dan dikenal dengan istilah anemia
fisiologis. Anemia jenis ini terjadi karena bayi mengalami pertumbuhan yang
cepat, sehingga tubuhnya memerlukan waktu untuk mengejar produksi sel darah
merah hingga jumlahnya memadai.
Kehilangan banyak darah pada bayi biasanya disebabkan
oleh perdarahan. Pendarahan yang umumnya dialami oleh bayi adalah karena proses
pengambilan darah yang rutin selama bayi mendapat perawatan medis atau karena
kerusakan pada organ dalamnya, misalnya perdarahan di saluran cerna.
Anemia pada bayi yang disebabkan oleh kerusakan sel darah
umumnya terjadi saat bayi mengalami ABO inkompatibilitas, yaitu ketidakcocokan
darah bayi dengan ibu, atau jika bayi mengalami sickle cell
anemia atau thalassemia.
Penanganan anemia pada bayi akan disesuaikan dengan
penyebabnya terlebih dahulu. Jika anemia disebabkan oleh pendarahan, maka
penanganannya adalah dengan menghentikan pendarahan dan mengganti darah yang
hilang lewat transfusi darah. Dan jika penyebab anemia adalah karena kekurangan zat besi,
maka penanganannya adalah dengan:
· Bayi
diberikan beragam makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, telur,
kacang-kacangan, brokoli, dan sereal yang sudah diperkaya dengan zat besi.
Namun, penanganan ini hanya diberikan kepada bayi yang usianya sudah di atas 6
bulan atau yang sudah mengonsumsi MPASI.
· Bayi juga
wajib diberikan suplemen zat besi dalam bentuk tetes. Karena
rasanya tidak enak dan agak berbau, dokter biasanya akan menyarankan untuk mencampur
suplemen ini ke dalam makanan atau minuman bayi.
· Anemia pada
bayi perlu dikenali sedini mungkin dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,
karena dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Untuk memantau kondisi kesehatan
dan tumbuh kembang si kecil, Anda perlu rutin memeriksakannya ke dokter atau ke posyandu.
Anemia pada bayi tidak bisa dianggap sepele, jika tidak segera ditangani dengan baik anemia
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi, bahkan bisa menyebabkan
kematian. (AN)