Bestmom.id, Tangerang - Sebagai
orangtua tentunya Anda ingin memberikan segala fasilitas terbaik mulai dari
pendidikan, makanan dan lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan anak Anda
bukan? Memilih makanan yang terbaik untuk dikonsumsi anak akan membantu
memenuhi kebutuhan gizi serta mempengaruhi perilaku dan kebiasaan anak.
Apalagi, jika Anda sering kali memberikan makanan yang tidak sehat, seperti
makanan yang tinggi gula serta berbagai macam junk food.
Junk food adalah makanan yang tidak
memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga sering disebut dengan makanan sampah
dan memicu timbulnya beragam penyakit. Walaupun junk food memiliki rasa yang enak dan banyak disukai oleh hampir
semua kalangan. Namun, mengkonsumsi junk
food memiliki risiko yang bisa membahayakan anak loh Mom.
Junk food dapat mempengaruhi kesehatan
mental anak karena kandungan yang berbahaya dalam makanan cepat saji tersebut
bisa memperlambat kecerdasan otak anak.
Junk food disebut ‘sampah’ karena tidak
memiliki nilai gizi, kandungan dalam makanan cepat saji ini mengandung lemak
jenuh, lemak trans, serta zat
pengawet yang dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku seorang anak.
Junk food memicu perilaku aditif atau
kecanduan, ketika Anda memberikan anak Anda makanan yang manis, berlemak, serta
asin, maka bukan tidak mungkin mereka akan memintanya kembali di kemudian hari.
Jika hal ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin anak Anda mengalami
‘kecanduan’ junk food.
Junk food juga membuat anak menjadi
agresif. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa ada hubungan antara apa yang
dimakan anak dapat mempengaruhi sifat agresif di dalam dirinya. Dalam
penelitian ini, dikatakan bahwa anak yang mengonsumsi 5 atau lebih kaleng soda
dalam sehari mempunyai 9
hingga 15 persen lebih tinggi untuk menjadi agresif jika dibandingkan dengan
teman-teman sebayanya yang tidak mengonsumsi minuman soda sebanyak itu.
Mengkonsumsi telalu banyak minuman soda dapat menyebabkan perubahan zat kimia
di otak dan hormon yang mengatur perilaku serta pola pikir anak.
Sebaiknya batasi
anak untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat, ganti camilan anak dengan
makanan yang mengandung nilai gizi lebih tinggi seperti buah, sayur, ikan,
daging dan lainnya. Agar proses pertumbuhan anak bisa lebih baik sehingga ia
bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan membanggakan orangtua. (AN)