Besrmom.id, Tangerang – Seiring bertambahnya usia anak tentunya
mereka tidak akan diberikan ASI lagi. Beberapa ibu menggantinya dengan
memberikan susu formula. Namun, pernahkan melihat anak Anda mengalami diare dan
muncul bitnik-bintik merah setelah mengonsumsi susu? Sebaiknya langsung stop
memberikan susu sapi kepada anak Anda ya Moms.
Alergi yang muncul setelah
mengonsumsi susu sapi memang merupakan hal yang jarang, hanya terjadi 2 hingga
7 persen bayi. Hal ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh bayi yang bereaksi
dengan protein yang ada di dalam susu sapi. Sebagian besar bayi yang mengalami
gejala alergi susu sapi, biasanya bisa mengatasi hal tersebut setelah mereka
melewati usia 4 tahun, dan hanya sedikit yang alerginya bertahan hingga dewasa.
- Diare adalah salah satu ciri bayi mengalami
alergi susu. Reaksi diare terjadi sangat cepat, bahkan setelah bayi meminum
susu tersebut. Hal tersebut dikarenakan saluran pencernaan bayi yang tidak
dapat menerima bahan gula alami atau senyawa yang dihasilkan oleh susu. Kondisi
ini bisa menyebabkan anak lemah karena kekurangan air.
-Napas berbunyi adalah gejala lain saat anak
alami alergi susu. Nafas bayi berbunyi terjadi akibat bayi mengalami kesulitan
bernapas akibat. Hal tersebut dikarenakan saluran pernapasan bayi memberikan
reaksi alergi yang cepat ketika saluran pernapasan, sehingga dihasilkan banyak
lendir yang sebabkan gangguan napas.
- Ketika terkena alergi susu, biasanya perut bayi
juga akan kembung. Bayi yang tidak dapat menerima zat di dalam susu akan
menyebabkan kondisi pencernaan yang tidak nyaman, sehingga membuat perut
kembung dan memicu bayi mual atau muntah. Perut kembung ini terjadi karena
perut membuat gas di dalam perut, sehingga menjadi tampak kembung. Jika ibu
mengetuk pelan, ada suara nyaring yang berasal dari perut.
- Ciri-ciri lain ketika bayi mengalami alergi susu
yaitu mengalami bintik merah di kulit. Bayi yang baru lahir dapat menerima
dampak yang berat karena kulitnya masih sangat sensitif. Bintik merah karena
alergi susu dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, sehingga ruam merahnya
seperti menumpuk pada kulit. Gejala ini biasanya terjadi dengan cepat setelah
meminum susu.
- Bayi juga bisa batuk jika terkena alergi susu,
karena sistem pernapasan sensitif. Hal itu terjadi ketika tubuh bayi menolak
zat yang terkandung dalam susu, sehingga batuk akan terjadi. Pada awalnya, bayi
mengeluarkan suara serak, sehingga terlihat seperti sangat kesakitan. Kemudian,
bayi akan sering batuk apalagi setelah minum susu.
- Bayi juga akan menangis ketika menelan susu jika
ia mengidap alergi susu. Kebanyakan ibu menganggap bahwa hal ini dikarenakan
rasa susu yang kurang enak, padahal kondisi tersebut dikarenakan bayi merasa
sakit dan sesak di bagian tenggorokan. Saluran pernapasan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kandungan dalam susu.
- Bayi yang mengidap alergi susu juga bisa
mengalami bengkak pada wajah. Beberapa bayi dapat terkena kondisi yang
mengerikan seperti syok anafilaktik karena
alergi susu. Anafilaksis adalah salah satu dampak alergi yang dapat menyebabkan
kematian pada bayi. Gejala dari anafilaksis yaitu wajah bayi menjadi bengkak,
merah, dan menangis karena sulit bernapas. Jika bayi ibu terlihat mengalami
gejala ini, segera bawa ke rumah sakit terdekat. (AN)