Bestmom.id, Tangerang - Air ketuban adalah
cairan yang mengelilingi dan melindungi janin selama di dalam kandungan. Cairan
ketuban berasal dari ginjal bayi dan menuju ke rahim dari urin bayi. Jumlah air
ketuban akan terus meningkat hingga minggu ke-26 setelah kehamilan. Apabila
janin menghasilkan terlalu banyak urin atau tidak menelan cukup cairan, maka
air ketuban ini akan menumpuk. Hal inilah yang menyebabkan air ketuban menjadi
banyak (hidramnion)
Pada kasus hidramnion volume air ketuban bisa
mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah usia kandungan mencapai 22
minggu atau sekitar 5 bulan. Kelebihan cairan ketuban saat hamil dapat
menyebabkan:
·
Pergerakan janin menjadi tidak beraturan dan
dapat merubah posisi janin
·
Dapat menurunkan kualitas nutrisi makanan yang
akan diserap janin melalui plasenta dan air ketuban itu sendiri. Pasokan
nutrisi yang tidak memadai mengakibatkan bayi tidak mengalami perkembangan
kesehatan.
·
Kondisi daya tahan ibu bisa mengalami penurunan
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Ibu akan mudah jatuh sakit dan
mudah kelelahan
·
Dapat menyebabkan peregangan rahim sehingga
dapat menyebabkan kontraksi dini dan penekanan yang sangat kuat pada diafragma
atau dinding rahim ibu hingga menyebabkan ibu kesulitan untuk bernafas
Gejala umum yang
muncul pada kondisi hidramnion; kandungan cepat sekali membesar, pertambahan
lingkar perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat, muncul keluhan seperti
sesak nafas, pertambahan berat badan berlebih dan terjadi bengkak diseluruh
tubuh.
Jika ibu
mengalami kondisi ini, biasanya dokter akan mengawasi lebih ketat mengingat
bisa terjadi risiko ketuban pecah lebih awal. Dan saat proses operasi
persalinan pun dokter akan lebih berhati-hati. Karena, cairan ketuban yang
terlampau banyak. (AN)