Bestmom.id, Tangerang – Pada masa kehamilan, seorang wanita akan
lebih sensitif terhadap lingkungannya. Mood ibu hamil juga akan mudah turun
sehingga ia jadi gampang sedih dan menangis karena tingkat hormonal tubuh
meningkat. Lalu, akan seperti apa reaksi janin saat ibu menangis?
Sebuah penelitian dari Association for Psychological Science
menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan emosi yang sedang
ibu rasakan. Ketika seorang ibu menangis karena stress, maka janin dalam
kandungan Anda juga ikut mengalami kecemasan yang luar biasa. Hal ini terjadi
karena pada saat ibu merasa sedih, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang
akan disalurkan ke janin melalui plasenta.
Ada beberapa dampak yang bisa
dirasakan janin ketika ibu merasa sedih terus menerus selama masa kehamilan.
Menghambat perkembangan fisik janin
Ibu hamil yang terus-terusan merasa
sedih pada masa kehamilan akan menyebabkan berat badan bayi menjadi rendah saat
dilahirkan. Hal ini terjadi karena menangis membuat aliran darah yang
disalurkan ke bayi menjadi tidak lancar, sehingga pertumbuhannya menjadi
terhambat.
Mempengaruhi perkembangan psikis janin
Bila sejak masih di kandungan bayi
sudah merasakan stress akibat ibu yang selalu merasa sedih sepanjang kehamilan.
Maka, bukan tidak mungkin si kecil akan tumbuh dengan perasaan takut dan sering
menangis.
Berkurangnya suplai oksigen ke janin
Saat ibu menangis karena stres,
ikatan pembuluh darah akan semakin menguat karena produksi hormon norepinephrine yang meningkat dan
menyebabkan sirkulasi oksigen ke janin menjadi berkurang sehingga membuat janin
tidak bisa bernapas dengan baik.
Moms, sebaiknya perbanyak pikiran
positif pada saat masa kehamilan ya. Mengingat banyaknya dampak buruk yang bisa
terjadi pada janin bila ibu menangis karena cemas dan stress. Jadi ibu
disarankan untuk meluapkan emosi dengan cara yang lebih positif, bisa dengan
olahraga, menonton film yang disukai, atau sekedar mengobrol dengan teman-teman
yang anda percayai untuk berbagi keluhan yang sedang Anda hadapi. (AN)