Bestmom.id, Gading Serpong - Keguguran merupakan salah satu pengalaman
yang paling buruk bagi wanita, apalagi keguguran
tersebut terjadi secara berulang. Untuk mencegah hal ini, biasanya dokter akan
meresepkan obat penguat kandungan untuk dikonsumsi ibu hamil di trimester
pertama kehamilannya.
Obat penguat
kandungan sebetulnya adalah hormon progesterone yang diolah menjadi obat
sintesis yang dapat diminum, dimasukkan
melalui vagina, ataupun disuntikkan
melalui pembuluh darah. Semakin banyak hormon progesterone di dalam tubuh, maka
semakin lengket sel telur yang telah terbuahi menempel pada dinding rahim.
Sehingga janin tidak akan mudah terlepas dari rahim.
Ibu hamil akan
retan mengalami keguguran ketika kandungan belum genap memasuki usia 12 minggu.
Inilah sebabnya dokter merekomendasikan konsumsi obat penguat kandungan bagi
ibu hamil. Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi sembarangan obat, biasanya, dokter hanya akan
memberikan obat ini pada wanita hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang,
karena keguguran yang terjadi lebih dari 3 kali beruntun. Dokter akan
memberikan resep obat kandungan sebagai berikut
- Obat penguat kandungan yang biasanya diberikan
berjenis drydrogesterone, obat ini memiliki indikasi untuk mencegah abortus spontan pada wanita hamil
dengan riwayat keguguran berulang. Salah satu bentuk drydrogesterone yang paling terkenal
merupakan obat minum yang bekerja dengan memproduksi sekresi endometrium
langsung pada rahiim
- Selanjutnya adalah progesteron yang memiliki
fungsi penting bagi kehamilan, yakni untuk menguatkan penempelan sel telur yang
telah dibuahi pada dinding rahim. obat yang mengandung progesterone hadir dalam
2 jenis, yang pertama obat minum (oral) 100 mg dan kapsul yang dimasukkan lewat
vagina 200 mg.
- Allylestrenol merupakan progesteron yang memang diberikan untuk
mencegah keguguran berulang. Obat ini juga dipercaya dapat mencegah bayi lahir prematur.
Obat penguat
kandungan pada dasarnya aman digunakan oleh ibu hamil, asalkan sesuai dengan
anjuran dokter. Meski demikian,
setiap jenis obat penguat kandungan memiliki efek samping tersendiri. Obat
penguat kandungan oral misalnya, dapat menimbulkan mual, pusing, dan sering
mengantuk. Sedangkan obat penguat kandungan melalui vagina tidak banyak diserap
oleh darah, semnetara obat suntuk dapat mengakibatkan abses pada kulit.