Waspada Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

image

Bestmom.id, Tangerang - Wanita hamil yang hidup dengan HIV memiliki risiko meneruskan virus kepada bayi. Proses penularan ini terjadi ketika bayi masih dalam kandungan, selama proses persalinan dan saat menyusui. HIV merupakan virus yang mengakibatkan penyakit AIDS. AIDS sendriri adalah fase lanjutan dimana sistem imun penderita sudah sangat lemah. Sehingga rentan terkena berbagai infeksi dan komplikasi, mengenali tanda-tanda HIV serta melakukan pengecekan dan penanganan yang tepat bisa mencegah transisi infeksi HIV menjadi AIDS.

Beberapa ibu hamil mungkin tidak menyadari tanda-tanda HIV pada dirinya. Karena, gejala penyakit ini mungkin saja berbeda pada tiap penderitanya. Namun ada beberapa gejala umum yang sebaiknya Anda waspadai.

Fase awal biasanya berlangsung dari dua minggu hingga empat minggu setelah tertular virus HIV. Pada fase ini, ibu hamil mungkin mengalami tanda-tanda yang meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta sakit pada tenggorokan. Setelah di atas, tubuh akan bereaksi terhadap infeksi HIV yang masuk. Reaksi tersebut akan memunculkan serangkaian tanda-tanda lain yang dialami ibu hamil yang positif HIV berupa, sering mengalami kelelahan yang tidak wajar, penurunan berat badan yang terjadi dengan cepat padahal ibu hamil harusnya mengalami kenaikan berat badan, diare yang tak kunjung membaik, terjadi bercak-bercak abnormal pada kulit atau di bawah kulit, dalam mulut, hidung atau kelopak mata, bercak ini bisa bewarna merah, coklat, bahkan ungu.

Resiko penularan virus HIV dari ibu ke bayi dalam kandungan dapat dikurangi dengan cara:

  1. Menjalani terapi kombinasi atau terapi antiretroviral selama masa kehamilan. sekitar 1 dari 4 bayi yang lahir dari ibu yang positif mengidap HIV dan tidak menjalani terapi ini maka akan tertular HIV juga.
  2. Bayi harus menerima pengobatan antiretroviral pada saar proses persalinan dan setelah lahir

Jika ibu dnegan HIV telah mendapat pengobatan secara teratur hingga virus tidak lagi terdeteksi dalam dalam darah melalui pemeriksaaan Viral Load, maka ibu dapat mempertimbangkan untuk bisa melahirkan dengan proses normal tanpa meningkatkan risiko penularan HIV kepada bayi. Namun pada kasus lain, dokter mungkin akan memberikan rekomendasi untuk melahirkan dengan operasi Caesar untuk mengurangi risiko penularan.

Selalu tanyakan keamanan obat-obatan untuk menangani HIV kepada dokter, sebelum mengonsumsi. Beberapa jenis obat memiliki risiko membahayakan janin sehingga tidak disarankan untuk di konsumsi selama hamil. Tanyakan juga kemungkinan dibutuhkan obat tambahan untuk mencegah penularan bayi dalam kandungan. (AN)

Bagikan Artikel ini:

Bestmom.id

Bestmom.id merupakan portal media online yang menyajikan informasi parenting, meliputi kehamilan, kelahiran, bayi & balita, keluarga dan kesuburan

Nata Connexindo

Nata Connexindo adalah Konsultan & Partner Digital Marketing dengan paket digital lengkap. NATA menjadi solusi untuk kebutuhan digital berbagai bisnis

Newsletter

Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan informasi terupdate dan terhits seputar parenting!

Babysitter logo