Bestmom.id, Tangerang – Berkendara menggunakan motor
adalah suatu kebiasaan yang dilakuan banyak orang, khususnya masyarakat
Indonesia. Bepergian dari tempat ke tempat secara praktis dan cepat adalah
salah satu keuntungan yang didapat saat mengendarai sepeda motor. Baik
mengendarai ataupun dibonceng, sepeda motor selalu memiliki sensasi tersendiri.
Meski begitu, mengendarai sepeda motor jug a memiliki
beberapa kekurangan, yaitu terkena paparan langsung sinar matahari ataupun air
hujan. Jika ciaca sedang terik, maka kita akan merasakan panasnya siang hari,
jika cuaca sedang hujan maka kita akan kehujanan atau harus menggunakan jas
hujan yag memerlukan banyak usaha. Itulah mengapa mengendarai sepeda motor,
atau kendaraan apapun, harus ekstra hati-hati.
Berbicara tentang naik motor, bolehkah ibu yang sedang hamil
mengendarai atau dibonceng di atas sepeda motor? Ibu yang sedang hamil memiliki
gerak yang terbatas dan kondisi tubuh yang tidak seperti biasanya. Mengendarai
sepeda motor atau dibonceng di sepeda motor tentu memiliki efek bahkan risiko tersendiri bagi ibu hamil.
Itulah mengapa ibu hamil dianjurkan untuk tidak banyak berkendara atau
bepergian dengan sepeda motor. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena ada tips
aman yang bisa Anda terapkan saat mengendarai motor dalam kondisi hamil. Bestmom.id
telah merangkum list nya untuk Anda. Simak selengkapnya di sini.
Risiko
Mengendarai atau Dibonceng Motor saat Hamil
Mengendarai sepeda motor, berarti siap untuk menghadapi
debu, jalanan rusak, guncangan, berhenti mendadak karena rem, atau angin jalanan
yang dingin. Kondisi saat hamil tentu tidak selalu bisa menerima kondisi
tersebut. Dalam beberapa kasus justru mengendarai sepeda motor bisa berbahaya
bagi ibu hamil.
Moms, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di masa
depan. Risiko kecelakaan lalu
lintas dengan menggunakan sepeda motor tentu akan selalu ada. Terlebih lagi,
dengan sepeda motor, dampak yang dirasakan bisa langsung mengenai kulit atau
bahkan perut Anda.
Jarak yang cukup jauh akan membuat tubuh lebih mudah merasa
pegal dan lelah. Perlu diingat bawa bobot berat badan seorang ibu akan
bertambah saat hamil. Duduk dalam jangka waktu yang cukup lama di atas motor
bisa berbahay abagi ibu dan jani. Jika tulang ounggu mulai terasa nyeri atau pegal, maka hindari melanjutkan
perjalanan.
Perlu diketahui juga bahwa terlau banyak guncangan di
jalanan bisa memicu terjadinya keguguran pada masa awal kehamilan atau
kontraksi pada trimester ketiga.
Tips Aman Mengendarai atau Dibonceng Motor saat Hamil
Tips yang paling mendasar yang harus Anda ingat adalah
pastikan kandungan anda sedang berada pada tahap yang aman. Namun hindarilah
berkendara naik motor jika Anda mengalami flek, mengeluarkan bercak darah,
sedang berada dalam kondisi lemas atau kurang sehat, memiuliki gangguan tulang
belakang, dan kondisi serviks yang lemah. Ibu hamil dengan kondisi tersebut
tidak diperbolehkan naik motor. Jika kondisi kesehatan Anda dan kandungan Anda dalam keadaan yang
baik, maka berkendaralah dengan tips berikut ini.
·
Duduk dengan posisi paling nyaman. Pastikan
Anda duduk dengan nyaman, posisi yang tidak nyaman bisa berbahaya bagi janin di
dalam kandungan Anda. Tambahkan bantalan tambahan jika diperlukan.
·
Jangan berkendara pada trimester satu dan
tiga. Trimester pertama adalah waktu janin sangat sensitif dan harus dijaga
dengan sangat hati-hati. Trimester ketiga adalah waktu dimana perut Anda sudah
semakin membesar dan akan membuat Anda susah berkendara ataupun dibonceng di
atas sepeda motor. Akan sangat beresiko berkendara dengan motor dalam kondisi
tersebut.
·
Jangan berkendara jarak jauh. Jarak yang
jauh berarti waktu yang lama. Duduk
terlalu lama di jalanan yang berguncang pasti akan mengganggu kenyamanan Anda.
Selain itu, guncangan-guncangan perjalanan bisa meningkatkan potensi terjadinya
keguguran.
·
Penuhi prosedur berkendara yang baik dan
benar. Gunakanlah helm dan jaket agar Anda tidak terkena angin sepanjang
perjalanan. Selain itu, Anda juga akan merasa lebih aman. (GYS)