Bestmom.id, Tangerang - Ibu hamil waspada malaria ya, karena korban yang paling rentan terinfeksi malaria selain anak-anak, adalah ibu hamil. Banyak korban yang telah berjatuhan dari penyakit malaria ini. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap sebelah mata penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria ini.

Pasti jadi hal yang sangat tidak mengenakan jika ibu hamil mengalami malaria ini. Karena bukan hanya Anda yang akan terkena, tapi juga janin yang ada dalam rahim Anda. Kondisi terberat terjadi bila Anda tertular malaria pada trimester pertama dan kedua. Karena bagian yang paling disenangi oleh parasit malaria adalah plasenta (ari-ari), sumber makanan janin. Serangan parasit akan membuat saluran makanan menuju janin mengecil atau rusak sebagian. 

Jika ibu hamil terserang malaria, maka pertumbuhan janin akan terhambat. Jika janin dapat survive, sekitar 20-40% bayi dari penderita malaria akan memiliki berat badan lahir rendah. Selain itu, bayi juga bisa akan membawa beban berupa infeksi malaria dalam tubuh. 

Mom, yang perlu diingat malaria ini timbul dengan gejala-gejala. Sementara gejala-gejalanya tidak langsung muncul. Bahkan bisa 2 minggu, tapi bisa juga sebulan kemudian. Dampaknya yang mengerikan ini, harus jadi perhatian khusus untuk ibu hamil agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Apabila mom nampak pucat, kuning dan suhu tubuh naik, segeralah ke dokter. Jika hemoglobin atau sel darah merah Anda jumlahnya turun, jumlah parasit dalam darah meningkat dan fungsi hati tidak baik, berarti mom memang benar-benar menderita malaria. 

Jika sudah begitu, mom perlu penanganan yang serius, dan jangan lupa untuk terus memantau cairan tubuh, serta gizi juga perlu diperhatikan agar kalori yang dibutuhkan mencukupi. Jika diperlukan mom juga bisa diisolasi terlebih dahulu, agar tidak menularkan penyakit ini pada orang lain. (PT)