Bestmom.id, Tangerang – Moms, sekarang si kecil sudah
umur berapa? Apakah sudah ingin memiliki anak kedua? Apakah sudah siap untuk
memiliki anak kedua? Bagaimana dengan rentang waktu anak pertama dan kedua
setelah melahirkan? Pertimbangan-pertimbangan tersebut tentunya bisa mempengaruhi
perencanaan kedepan tentang masa depan anak.
Untuk memiliki anak lebih dari satu, Moms harus
memperhatikan kesiapan-kesiapan tersebut. Moms tidak perlu terburu-buru karena
rentang waktu kelahiran yang tidak diiringi dengan kesiapan bisa meningkatkan
resiko melahirkan bagi sang ibu dan juga pertumbuhan keluarga nantinya. Oleh
karena itu pemerintah danjuga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) juga menganjurkan adanya jarak minimum kelahiran bagi ibu.
Jarak yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO)
adalah 18 sampai 24 bulan. Namun yang digalakkan oleh pemerintah diIndonesia
adalah 3 sampai 5 tahun rentang waktu kelahiran. Alasan yang diungkapkan oleh
BKKBN adalah karena program pemerintah untuk menghimbau keluarga Indonesia agar
tidak memiliki lebih dari satu balita di dalam rumah.
Adanya dua balita di dalam satu keluarga dianggap bisa
memicu terjadinya ketidakseimbangan nutrisi yang diberikan oleh orangtua yang
memicu terjadinya stunting pada anak. Selain itu, dalam jarak tertentu akan
beresiko bagi kesehatan sang Ibu, terutama bagi ibu yang sebelumnya melahirkan
anak pertama dengan operasi Caesar.
Oleh karena itu, jarak yang dianjurkan oleh pemerintah
kepada keluarga adalah untuk memiliki anak diatas 3 atau 5 tahun. Sehingga
nanti bisa membagi perhatian serta nutrisi untuk masing-masing anak.
Berbicara mengenai resiko jarak waktu kehamilan, Bestmom.id
juga telah merangkum bahaya 4 terlalu yang mendukung pengetahuan Moms semua
tentang jarak waktu kelahiran serta jumlah anak yang ingin dimiliki. Simak
ulasan lengkapnya di sini.
Terlalu Dekat
Terlalu dekat berarti jarak kelahiran anak pertama dan anak
kedua terjadi dalam waktu yang terlalu dekat yaitu di bawah 3 tahun. Potensi
adanya dua balita di dalam rumah serta potensi stunting dan tidak maksimalnya pemberian nutrisi pada anak juga
menjadi alasan terlalu dekat melahirkan itu kurang baik dan kurang dianjurkan.
Terlalu Banyak
Memiliki anak tentunya juga memiliki anjuran dari pemerintah.
BKKBN juga menganjurkan dan mencanangkan program yang sudah banyak kita
ketahui, yaitu program KB atau Keluarga Berencana dengan tagline nya yaitu Dua
Anak Cukup.
Program ini dicanangkan dengan tujuan untuk menekan jumlah perkembangan penduduk yang semakin
bertambah seiring dengan berkembangnya zaman. Usia produktif yang tumbuh
seharusnya selaras dengan kualitas sumber daya manusia yang berkembang. Program
KB membantu pemerintah untuk bisa menekan angka pertumbuhan penduduk dan resiko
tumbuhnya usia produktif yang tidak selaras dengan kualitas sumber daya
manusia.
Terlalu Muda
Hamil dan melahirkan di usia yang terlalu muda tentunya juga
kurang baik bagi ibu dan bayi. Kehamilan yang teralu dini tidak dianjurkan
karena ada banyak ketidak siapan. Bentuk ketidak siapan bagi ibu yang hamil
terlalu muda adalah diantaranya ketidak siapan organ reproduksi untuk
mengandung dan melahirkan. Hal ini tentunya bisa menimbulkan resiko yang tinggi
pula, seperti kematian ibu, berat bayi lahir rendah (BBLR), atau stunting yakni kekurangan nutrisi karena
organ reproduksi yang belum siap mengandung dan melahirkan.
Kesiapan mental dan ekonomi juga biasanya berkaitan dengan
proses melahirkan di usia yang terlalu muda. Oleh karena itulah sindrom baby
blues banyak terjadi pada seorang ibu belakangan ini.
Terlalu Tua
Telalu tua juga menuju pada umur melahirkan yang terlau tua.
Kehamilan yang beresiko adalah kehamilan yang terlalu muda dan terlau tua.
Wanita di atas umur 35 tahun juga sudah termasuk kehamilan yang beresiko karena
organ yang sudah terlalu tua. Tentunya usia yang beresiko juga berpengaruh pada
kesehatan kehamilan ibu dan kondisi kesehatan bayi yang dikandung.
Untuk Moms yang ingin memiliki anak pada umur tersebut, maka
sangat dianjurkan memeriksa kesehatan secara rutin dan memenuhi asupan nutrisi
kehamilan dengan seimbang. (GYS)