Bestmom.id, Tangerang – Proses melahirkan menjadi
sesuatu yang ditakutkan oleh banyak wanita. Resiko yang bisa terjadi, serta
rasa sakit dan efek samping
yang dirasakan, membuat banyak wanita di dunia ini merasa takut dan belum siap
untuk melahirkan. Namun pada saatnya,
semua wanita pasti ingin memiliki keturunan dan harus menghadapi proses
melahirkan.
Ada dua jenis proses melahirkan yang bisa kita temui di
pusat pelayanan kesehatan atau Rumah
Sakit, yaitu melahirkan secara normal dan melairkan dengan operasi Caesar.
Banyak calon ibu yang hendak melahirkan lebih memilih untuk melahirkan secara
normal, karena dianggap merupakan proses yang lumrah dan natural untuk dilakukan oleh seorang
ibu. Namun, tak sedikit juga yang lebih memilih untuk melahirkan dengan operasi
Caesar. Salah satu alasan mengapa
banyak calon ibu merasa takut untuk melahirkan secara normal adalah karena
menderita rabun jauh atau mata minus.
Resiko melahirkan dengan mata minus memicu banyak mitos dan
opini-opini masyarakat yang berbeda-beda tentang melahirkan saat menderita mata
minus. Salah satu yang banyak dipercaya oleh masyarakat adalah bahwa wanita
dengan mata yang minus tidak akan selamat jika melahirkan secara normal.
Bagaimanakah fakta yang sebenarnya tentang melahirkan dengan
mata minus? Aapakah memang benar-benar berbahaya? Atau ada penjelasan lain
dalam sudut pandang medis? Bestmom.id telah merangkum informasi lengkapnya
untuk Anda. Simak selengkapnya di sini.
Mata Minus
Mata minus adalah kondisi rabun jauh di mana penderita sulit melihat objek yang
jauh. Kondisi ini disebut juga dengan miopi sehingga fokus cahaya jatuh di
titik depan retina mata. Rabun jauh juga memiliki kadar yang berbeda-beda.
Itulah mengapa banyak penderita yang memeriksakan dirinya ke dokter atau
menggunakan kacamata.
Melahirkan Normal dengan Mata Minus
Pertama, perlu diketahui bahwa proses melahirkan secara
normal akan mengharuskan Anda untuk mengejan yang akan melibatkan tekanan yang
luar biasa di banyak bagian tubuh, termasuk otot perut, dada, dan juga mata.
Dalam beberapa kasus, melahirkan dengan kondisi mata yang
minus memang beresiko merobek retina mata akibat mengejan saat mendorong bayi untuk keluar.
Kondisi ini disebut juga dengan ablasio retina. Mata yang minus juga memiliki saraf yang lebih
tipis sehingga rentan untuk mengalami ablasio retina. Atas dasar inilah
banyak orang yang mepercayai bahwa melahirkan secara normal itu sangat beresiko
bagi penderita mata minus.
Namun sebenarnya melahirkan secara normal bagi penderita
miopi tidak apa-apa dan mungkin untuk dilakukan. Tidak semua penderita mata
minus tidak bisa melahirkan secara normal, dengan catatan harus melalui
pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter.
Penderita mata minus yang beresiko adalah penderita mata
dengan minus 6 atau lebih. Itulah mengapa ibu dengan mata minus 6 atau lebih
disarankan untuk melakukan persalinan dengan operasi Caesar untuk meminimalisir
resiko robeknya retina dan kebutaan.
Namun, pemeriksaan yang mendalam tentang proses melahirkan
juga perlu diperhatikan. Diperlukan diagnosa yang mendalam dari dokter, karena
tidak sedikit juga calon ibu yang ternyata bisa melahirkan secara normal dengan
mata minus di atas minus 6.
Untuk Anda penderita mata minus, lebih baik melakukan
pemeriksaan lebih lanjut
tentang resiko dan potensi untuk melahirkan secara normal. Sehingga Anda dapat
mengetahui kemungkinan yang bisa terjadi saat proses persalinan nanti.
Pemeriksaan sebelum persalinan juga bisa menentukan perencanaan Anda untuk
melahirkan, mulai dari jenis
persalinan hingga budgeting. (GYS)