Bestmom.id, Tangerang – Ketika istri akan melahirkan, tidak jarang istri meminta suami untuk
menemaninya di ruang bersalin, sehingga suami terkadang bingung dan takut untuk
masuk ke ruang persalinan. Namun sebenarnya apakah perlu suami menemani istri
yang akan melahirkan?
Meskipun
ada beberapa rumah sakit yang tidak mengizinkan suami untuk masuk, pada
dasarnya jika ingin menemani istri, semua kembali lagi ke kondisi suami. Jika
suami tidak takut darah dan mampu mengontrol rasa cemasnya, tidak ada salahnya
suami ikut masuk ke ruang persalinan.
Jika
kehadiran suami membuat istri lebih tenang, maka suami pun bisa masuk dan
melihat proses melahirkan, namun tidak semua suami dapat mengontrol rasa
cemasnya dan memberikan energi positif pada istrinya yang tengah melahirkan.
Menjadi
saksi momen bersejarah
Menemani
istri bersalin tentunya menjadi momen paling berserjarah bagi suami, pasalnya
sang calon ayah bisa dengan langsung melihat proses persalinan dengan mata
kepala sendiri. Suami juga bisa langsung menciptakan bonding
dengan anak yang baru lahir.
Ketika
masuk ke ruang bersalin, Anda akan langsung dihadapkan dengan atmosfer ruangan
yang terasa tegang mulai dari proses awal hingga akhir. Proses melahirkan juga
membutuhkan waktu hingga berjam-jam lamanya, semakin lama proses tentunya akan
semakin tegang. Meskipun begitu, Anda harus tetap bisa berpikir positif dan
tetap tenang agar tidak menggangu kerja dokter dan suster yang ada di ruangan.
Maka dari
itu, cobalah suami ikuti tips berikut ini jika ingin menemani istri di ruang
bersalin:
1. 1. Jangan panik
2. 2. Tunjukkan dukungan
3. 3. Alihkan perhatian istri
4. 4. Menjadi esktra sabar
5. 5. Manjakan istri
Jika
suami ingin membuat dokumentasi proses melahirkan, pastikan Anda sudah sepakat
dengan istri dan pastikan tidak mengganggu konsentrasi istri, dokter, dan
suster yang ada di dalam ruangan bersalin.
Menunggu
di luar
Dalam
beberapa kasus ketika menuju proses melahirkan, istri justru hanya ingin
ditemani oleh anggota keluarga lain, seperti ibu atau bibinya. Maka, sebagai
suami, Anda tidak boleh protes, suami menunggu di luar pun tidak menjadi
masalah.
Penyataan
tersebut didukung oleh Dr. Michael Ordent, ahli kandungan dari Prancis
mengatakan bahwa terkadang kehadiran suami bukannya mempermudah proses justru
menjadi halangan proses melahirkan. Hal itu bisa disebabkan oleh dua hal,
yaitu:
1. 1. Rasa cemas yang berlebihan ketika melihat istri
kesakitan, sehingga rasa cemas itu tertular pada istri dan mempersulit proses
melahirkan
2. 2. Suami tidak bisa menenangkan istri sehingga mengganggu
proses melahirkan.
Selain
itu, tidak sedikit pria yang tahan melihat darah dan pandai menguasai rasa
cemas dan stress, khususnya di momen paling menegangkan ini. Maka dari itu,
untuk mencegah rasa cemasnya tertular pada istri yang bisa mengganggu bahkan
menghambat proses kelahiran, suami menunggu di luar adalah solusinya.
Suami
yang menunggu di luar pastinya sama-sama merasakan cemas dan khawatir seperti
suami yang masuk ke dalam ruangan bersalin, yang membedakan hanya melihat
langsung kejadiannya atau tidak. Untuk itu, suami juga perlu berdoa agar proses
melahirkan berjalan dengan lancar dan tetap berpikir positif
Baca juga: Melahirkan Normal dengan Mata Minus, Apakah Diperbolehkan?
Nah, sedikit penjelasan mengenai
perlu atau tidaknya suami menemani istri di ruang bersalin. Perlu atau tidaknya
suami ikut serta tetaplah bergantung pada kondisinya. Jika tidak masalah dengan
darah, suasana tegang, dan mampu menenangkan istri, maka suami perlu masuk ke
ruang bersalin. Namun jika suami takut, sebaiknya tunggu di luar saja (DRZ)