Bestmom.id, Tangerang – Moms,
pernahkah si adik atau kakak bertanya mengenai seks atau hal yang berhubungan
dengan seksualitas? Topik tersebut memang masih terkesan tabu di Indonesia dan
lingkungan kita ya Moms. Bahkan banyak dari orang tua yang merespon pertanyaan
tersebut dengan mengalihkan pembicaraan, alias tidak menjawabnya.
Padahal topik mengenai seks atau
seksualitas sebenarnya patut untuk diperbincangkan agar anak lebih mengerti
tentang hal tersebut. Selain itu, akan jauh kebih baik jika anak-anak kita
menerima pengertian dan pendidikan seks dari kita langsung sebagai orangtuanya,
dibandingkan dari media digital yang saat ini sering menggiring anak-anak kita
ke hal-hal negatif.
Bukan hanya itu Moms, anak-anak
kita juga berpotensi merasa lebih penasaran lagi jika mereka mendapatkan akses
digital ynag sangat luas tanpa adanya pendidikan komprehensif dan dua arah dari
keluarganya. Ada banyak dampak negatif
yang bisa terjadi, seperti pornografi, hingga pelecehan seksual.
Namun di sisi lain, banyak dari orangtua
yang sebenarnya ingin memberikan pengetahuan tentang seksualitas kepada anak-anaknya. Tetapi mereka bingung dan
merasa canggung untuk menjelaskan hal tersebut. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk
menyampaikannya dengan baik?
Bestmom.id telah merangkum cara
yang bisa anda lakukan untuk memberikan pemahaman mengenai sex education kepada
anak sesuai dengan usia mereka. Anak usia 1 tahun dan 10 tahun tenatu memiliki
daya tangkap yang berbeda, bukan?
Oleh karena itulah pendidikan harus disesuaikan dengan umur anak.
Anak Usia 0-2 Tahun
Anak balita usia 0 sampai 2 tahun
harus diberikan hal-hal yang ringan ya Moms. Sederhana saja seperti megajarinya
perbedaan laki-laki dan perempuan secara seksualitas atau jenis kelaminnya.
Dengan ini anak bisa mengerti perbedaanya sejak dini.
Anak Usia 2-5 Tahun
Anak usia 2 sampai 5 tahun sudah
mulai pandai berbicara dan merespon pembicaraan. Mereka harus diajari bagian
mana dari tubuhnya yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, khususnya bagi
anak perempuan. Ajarkan kepada anak bahwa jika ada bagian tersebut yang
disentuh, mereka harus segera melapor kepada orang tuanya ya Moms. Ini akan
berdampak kepada pengetahuan mereka yang akan diingat hingga dewasa sebagai
pengetahuan yang diajari oleh orang tuanya sejak kecil.
Anak Usia 5-8 Tahun
Anak pada usia ini sudah mulai
masuk sekolah Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar. Cepat atau lambat mereka
juga akan diajari atau tidak sengaja mengetahui mengenai hal yang berhubungan dengan seksualitas.
Ajarkan secara sederhana tentang
fiungsi organ reproduksi mereka, seperti sel telur pada perempuan dan sel
sperma pada laki-laki. Beberapa dari mereka bahkan akan bertanya tentang
hubungan seks yang mereka dengar dengan bahasa-bahasa yang diucapkan oleh
orang-orang dewasa. Orang tua bisa dengan baik mengajarkannya kepada anak dan
mendidiknya agar mereka tidak kemudian memiliki perasaan untuk mencoba sebelum
waktunya.
Anak Usia 9-12 Tahun
Selamat datang di usia pubertas!
Anak-anak akan mulai menyukai lawan jenis dan tumbuh tanda-tanda pubertas di
organ tubuh mereka.
Fenomena menstruasi dan mimpi basah
juga akan menjadi bahan pembicaraan. Jelaskan kepada mereka bahwa itu adalah
tanda-tanda kedewasaan yang normal.
Anak Usia 13-18 Tahun
Anak usia 13-18 tahun memang sudah
menjadi remaja yang memiliki
pengetahuan dasar tentang seks. Justru ini adalah waktu yang tepat bagi orang
tua untuk bisa mengajarkan keterbukaan pada anak, karena anak pada usia ini cenderung
memiliki rahasia. Tanpa melewati batas privasi, ajarkan mereka untuk selalu
bisa menjaga dan mengontrol diri dari segala pergaulan. (GYS)