Bestmom,id, Tangerang - Mitos yang
berkembang di masyarakat tidak selamanya benar secara empiris. Ada yang baik,
namun banyak juga yang buruk. Mirisnya, banyak orangtua yang mengabaikannya
sehingga membuat bayinya menjadi celaka.
Angka kematian
bayi masih tinggi di Indonesia, meskipun trennya sudah menurun. Namun, kasus-kasus kematian bayi akibat
keteledoran orang tua masih banyak terjadi, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan.
Memahami
pengetahuan dasar seputar perawatan bayi baru lahir bagi orangtua, terutama
pasutri muda yang baru
menikah menjadi sangat
penting. Hal tersebut dapat membantu kita dalam berperilaku, memberi perawatan, dan memutuskan
terkait segala hal mengenai
bayi kita.
Hanya karena
banyak orang yang melakukan ini dan itu, kemudian manjur, atau banyak orang
bilang “katanya” begini dan begitu, kita lantas menerapkannya secara
mentah-mentah pada bayi. Tanpa basa basi di sini
akan membahas apa saja sih hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada bayi
kita.
Memberi makan pada bayi baru lahir
Kasus ini
seperti yang belum lama terjadi di Indonesia. Ada bayi yang baru berumur 2 bulan dan sudah diberi makan pisang
hingga akhirnya meninggal. Hal ini mungkin terjadi karena sang ibu kurang
pengetahuan seputar bayi. Bayi baru lahir cukup hanya diberi ASI hingga
usia 6 bulan. Jangan langsung beri makanan agar Anda terhindar dari segala
risiko.
Memakaikan gurita bayi
Siapa yang masih sering melihat keluarganya
memakaikan ini pada bayi? Bayi masih memerlukan banyak sekali ruang untuk
organ, lebih tepatnya adaptasi. Salah satunya adalah, bayi sering bernapas
menggunakan perut. Apabila bayi diberi gurita, bayi akan kesulitan untuk
bernapas. Tentu saja ini dapat mengganggu perkembangan bayi. Percayalah, bayi
tidak akan kembung atau mekar perutnya kalau tidak dipakaikan gurita. Selain
itu organ dalam bayi justru akan kekurangan oksigen kalau mengenakan gurita, serta pertumbuhan organ juga akan
terhambat.
Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
Pernah ada kasus bayi baru lahir yang tidak
datang ke posyandu, alasannya karena tidak boleh keluar mengingat umur bayi yang belum genap 40
hari. Padahal, yang tidak
boleh adalah mengajak bayi pergi ke tempat ramai yang terlalu banyak orang
karena bisa terkena kontaminasi oleh banyak kuman dan penyakit, termasuk debu.
Menggunakan bedak serbuk/tabur
Kebanyakan
infeksi pada kelamin bayi disebabkan oleh bedak tabur. Tidak hanya itu, infeksi
saluran napas dan demam juga bisa disebabkan oleh bedak tabur. Bagaimana bisa?
Serbuk pada bedak jenis ini dapat menyelinap ke segala lipatan-lipatan kulit
bayi, termasuk ke organ vital bayi. Apabila ini terjadi, infeksi dapat muncul
dan bayi bisa deman. Daripada menggunakan serbuk, lebih baik menggunakan lotion khusus bayi saja.
Mungkin masih
banyak mitos-mitos lain yang masih berkembang di lingkungan Anda yang harusnya
tidak langsung dipercayai. Lebih baik cari tahu dulu kebenarannya dengan
menanyakan dengan teman yang sudah berpengalaman, orang tua atau bisa juga
mencari kebenaran hal tersebut dari internet.(AN)