Bestmom.id, Tangerang – Moms, pada umur berapa Anda
mulai memberikan anak kamar sendiri? Ternyata cukup penting lho untuk kita
memberikan anak kita pada umur tertentu. Namun banyak di antara kita yang masih menyepelekan hal ini, dan tidak peduli walau
sang anak tetap tidur bersama orangtuanya bahkan ketika sudah besar.
Beberapa dari orangtua mungkin tidak menyadari bahwa
membiarkan anak tidur sendiri di dalam kamar mereka dapat mempengaruhi kondisi
psikologi mereka. Kepribadian serta karakter anak juga bisa dipengaruhi oleh pola tidur yang dididik
oleh orang tuanya.
Memberikan anak kamar sendiri harus dimulai setidaknya sejak
menginjak umur 12 tahun. Untuk membiarkannya tidur di kamar sendiri memang
butuh beberpa pertimbangan, Moms, di antaranya
adalah kepercayaan kita sebagai orangtua. Saat kita sudah memberikan kepercayaan
bahwa anak kita mampu dan bisa mulai tidur sendiri di kamar, maka berikanlah
mereka kamar tidur sendiri.
Ada banyak manfaat yang signifikan jika orang tua memberikan
anak mereka kamar tidur sendiri. Selain kemandirian, ada beberapa hal yang
orang tua patut pertimbangkan. Bestmom.id telah merangkum manfaat memberikan
anak kamar tidur sendiri yang harus anda ketahui. Simak ulasan selengkaponya di
sini.
Melatih Kemandirian Anak
Ketika anak mulai tidur sendiri di kamar mereka, mereka juga
akan secara natural mulai belajar bertanggung jawab akan barang-barang mereka
di dalam kamar. Tentunya kebersihan kamar juga menjadi hal yang harus Anda
tegaskan kepada anak, agar mereka tetap merawat dan membersihkan kamar tidur
mereka.
Anak-anak juga bisa belajar untuk tidak selalu ditemani oleh
orangtuanya ke manapun mereka pergi.
Dengan ini, karakter mereka akan berkembang menjadi pribadi yang berani dan
tidak manja atau selalu bergantung pada orangtua mereka. Mereka juga akan mulai
belajar untuk melakukan banyak hal baru dengan mandiri.
Memberikan Anak Privasi dan Personal Space
Anak-anak juga butuh privasi ya Moms. Tidak semua hal harus
diketahui oleh orangtua. Akan tetapi, keterbukaan harus tetap diutamakan di
dalam sebuah keluarga, agar bisa lebih saling memahami satu sama lain.
Privasi ini penting untuk anak agar belajar untuk bisa
mengendalikan diri dan tidak manja kepada orangtua. Mereka bias belajar untuk mengatasi masalah, atau
mungkin mengekspresikan diri mereka di dalam kamar. Sebagai contoh, kadang anak
laki-lakimerasa malu juga mereka menangis di depan orang tua mereka karena
takut akan dibilang cengeng. Personal space di dalam kamar akan
melepaskan emosi sang anak untuk menangis, sehingga tidak ada perasaan buruk
yang ditahan di dalam hati, karena
menangis adalah sifat yang manusiawi dan tidak perlu malu untuk melakukannya,
tentunya dalam batas normal ya Moms.
Selain itu, mereka juga akan belajar rasa malu. Salah satu hal penting yang
berpengaruh pada perkembangan anak adalah pakaian. Di dalam kamar sendiri,
mereka akan berganti baju sendiri tanpa khawatir dilihat oleh orangtuanya.
Dengan begitu, apabila ada yang melihatnya ganti baju, dia akan merasa malu.
Perasaan malu seperti ini juga adalah pendidikan yang baik.
Memberikan Orang Tua Privasi
Anak yang
diberikan kamar, tapi orang tua juga mendapatkan privasi? Tentu saja Moms.
Orang tua pasti memiliki pembicaraan yang bersifat dewasa atau rahasia sehingga
anak tidak boleh mengetahui hal tersebut. Pembicaraan tentang uang, atau
pertengkaran kecil yang terjadi, tentu saja tidak baik untuk perkembangan
psikologis anak jika mereka
harus menyaksikannya secara langsung.
Memiliki
kamar sendiri untuk anak dan orangtua adalah salah satu cara yang bisa
memberikan privasi untuk anak dan juga orangtua.
Melatih Inisiatif Anak
Setelah mempunyai kamar sendiri dan merasakan tidur sendiri
serta melakukan banyak hal sendiri di dalam kamar, anak akan mulai merasa ingin
mendekorasi kamarnya. Anak akan mulai memiliki preferensi dan juga inisiatif
untuk melakukan beberapa hal untuk dekorasi kamarnya. Memasang poster, meminta
ganti warna cat tembok, dan sebagainya adalah bentuk dari inisiatif atau
otonomi yang anak bisa tunjukkan ke orangtua saat mereka memiliki kamar tidur
sendiri. (GYS)