Bestmom.id, Tangerang – Tingkah laku anak-anak memang
tidak bisa ditebak. Terkadang anak-anak bisa bertingkah sangat lucu dan menggemaskan. Kadang juga mereka menunjukkan perbuatan yang patut
dipuji dan diapresiasi. Namun tak jarang juga kita menemukannya
membuatkesalahan yang disengaja, atau bertingkah kurang baik kepada orang lain.
Pada saat-saat seperti itu, banyak orang tua yang tidak bisa
mengendalikan emosinya dan memarahi anaknya dengan cara yang bermacam-macam.
Ada yang membentak, ada yang memarahinya di depan banyak orang, ada yang
bertindak secara fisik, bahkan ada yang membiarkannya begitu saja.
Moms, tahukah Anda bahwa segala tindakan kedisiplinan yang
kita lakukan kepada anak bisa membentuk karakternya higga dewasa nanti.
Tindakan disiplin yang keras juga akan membentuk karakter dan kepribadian anak
menjadi lebih keras saat tumbuh dewasa. Lingkungan anak juga nantinya akan
memberikan pengaruh dalam pembentukkan karakter anak.
Oleh karena itu, sebagai orang ua kita harus bisa mengajarkan
atau memarahi anak dengan metode dan cara
yang dikendlaikan dnegan baik. Daripada membentaknya, ada lebih baik
memperingatinya dengan cara yang lebih tegas tapi tidak terkesan meneriaki.
Bagaimana caranya? Bestmom.id telah
merangkum informasi lengkap tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
memarahi anak. Baca selengkapnya di bawah ini.
Cobalah untuk Mengendalikan Emosi agar Tidak Meledak
Salah satu bentuktindakan yang tidak baik yang sering
ditunjukkan oleh orang tua kepada anaksaat sedang marah adalah tidak
mengendalikan emosinya dengan baik. Moms, emosi yang tidak terkendali bisa
menggiring Anda dan kita semua untuk melakukan sesuatu yang tidak disadari.
Sesuatu yang kita lakukan tanpa kesadaran yang sempurna bisa
berpotensi membuat kita merasa menyesal telah melakukan hal tersebut. Pada
konteks kali ini, kita bisa saja menggunakan kekerasan fisik kepada anak, atau
mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak seharusnya kita ucapkan.
Selain buruk bagi keadaan psikologi kita sebagai orangtua,
hal ini juga buruk bagi perkembangan karakter anak. Cobalah kendlakan emosi
dengan selalu berpikir bahwa amarah yang Anda keluarkan bertujuan untuk
mendidik anak, bukan membuat anak ketakutan dan membunuh karakter anak saat
masa pertumbuhannya.
Validasi Emosi Anak
Validasi berarti
mengerti dan mengakui bahwa kita mengerti apa yang mereka rasakan dan mengerti
mengapa si kecil melakukan hal tersebut. Perlu diketahui bahwa anak usia dini
belum memiliki emosi yang stabil, sehingga dibutuhkan pengertian dari orang tua agar anak bisa menerima informasinya
secara dua arah alih-alih merasa dimarahi satu pihak saja.
Dengan begitu anak juga bisa mengerti mengapa tindakannya tidak boleh dilakukannya lagi. Jika
kita mendengar, kita juga bisa mengetahui tipe karakter dan perasaan anak. Saat
kita sudah mengerti perasaan anak melalui validasi emosi, maka kita juga bisa
lebih memahami tindakan yang harus
dilakukan ke depannya kepada anak.
Berikan Peringatan Bukan Ancaman
Memberikan anak peringatan berarti memberikannya nasihat dan
memberikannya pengertian mengenai
dampak yang akan terjadi jika ia mengulanginya lagi. Sedangkan memberikan
ancaman berarti memojokkan ketakutan anak dengan mengancamnya untuk melakkan
atau tidak melakukan sesuatu atau ada konsekuensi yang mereka dapatkan.
Membangun respek
dan kedisiplinan pada anak memang penting, tapi semua itu dibangun dan
diajarkan bukan untuk membuat mereka
takut dan menjauh dari orang tuanya sendiri. Sebagai orang tua, kita harus
menjadi sumber yang paling dipercaya untuk menjadi anggota keluarga terdekat
bagi anak-anak.
Memberikan Contoh yang Baik
Selam amasa pertumbuhan, anak mengikuti segala yang ia lihat
dari orang tua dan juga keluarganya. Sebagai pendidik pertama dan utama, orang
tua harus bisa menunjukkan contoh yang baik, mulai dari kebiasaan membersihkan
diri, hingga ada-adab melakukan keiatan sehari-hari. Dengan begitu, anak juga
bisa lebih terbiasa untuk melakukan kegiatan yang sopan sebagaimana dicontohkan
dan diajarkan secara tidak langsung
oleh orang tuanya.
Itulah hal-hal yang harus diperhatikan saat merahai anak. Anak
adalah tangung jawab yang harus kita jaga, rawat, dan didik dengan
sebaik-baiknya. Jangan sampai amarah sementara membuat kita dan anak-anak
memiliki hubungan yang tidak baik. (GYS)