Bestmom.id, Tangerang - Sebelum
melaksanakan pernikahan,
pasangan pria dan wanita yang sedang merencanakan untuk menikah sangat
dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan medis. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi kedua belah pihak.
Tes kesuburan
adalah tes yang dilakukan untuk menilai apakah organ-organ reproduksi pada pria
maupun wanita mendukung untuk terjadinya kehamilan secara alami. Tes kesuburan
bertujuan untuk melihat kemungkinan penyakit infeksi menular seksual atau
penyakit tertentu (misalnya HIV/AIDS) yang dapat ditularkan kepada pasangan
sebelum mulai aktif secara seksual.
Tanda adanya
masalah kesuburan adalah jika selama satu tahun sudah aktif berhubungan seksual
secara teratur tanpa kontrasepsi tapi tidak kunjung hamil. Biasanya, tes
kesuburan ini lebih banyak dilakukan oleh pasangan yang baru menikah di usia lanjut
atau ingin segera memiliki momongan karena berbagai asalan lain.
Pemeriksaan
kesuburan dilakukan pada kedua pihak, yaitu pada pria dan wanitanya. Tes
kesuburan pada laki-laki yang paling utama adalah pemeriksaan sperma. Pemeriksaan ini akan dilakukan
meski laki-laki tersebut sudah pernah berhubungan seksual dan punya anak
sebelumnya.
Sementara untuk
wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual, maka pemeriksaan kesuburan
yang dianjurkan hanyalah USG melalui perut atau anus. Tujuannya adalah untuk
melihat kondisi organ kandungannya.
Bila ternyata
ada salah satu pihak yang tidak subur, dokter akan memastikan dulu apa penyebab
ketidaksuburannya. Apakah ini akibat kelainan rongga rahim wanita atau kelainan
sperma pria. Faktor yang tak kasat mata dan sering mempengaruhi kesuburan
adalah obesitas, berarti, bila ada satu pasangan mengalami obesitas, maka
proses pembuahan pun cenderung lebih sulit. Secara statistiik, wanita atau pria
mengalami obesitas meningkatkan risiko sulit hamil sekitar 30% daripada yang
tidak obesitas.
Dari hasil
pemeriksaannya, dokter akan mempertimbangkan pengobatan kesuburan mana yang sesuai, baik itu terapi kesuburan terlebih
dahulu, hingga inseminasi, atau bayi
tabung. Pemeriksaan kesuburan bisanya juga dapat digunakan untuk mendeteksi
kelainan lain seperti kista atau tumor kandungan (miom).(AN)