Bestmom.id, Tangerang – Bagi para pasangan yang belum
mau memiliki momongan, menggunakan alat kontrasepsi adalah hal wajib untuk
digunakan. Tak hanya bisa digunakan oleh wanita, alat kontrasepsi juga bisa
diperuntukkan buat kaum pria. Pada wanita, kontrasepsi hormonal seperti pil KB
atau KB suntik merupakan cara yang umum dipilih untuk menunda kehamilan. Namun
pada pria, kontrasepsi hormonal belum tentu bisa digunakan karena berisiko
menimbulkan berbagai efek samping yang mencakup perubahan suasana hati,
depresi, jerawat, serta peningkatan libido.
Ada 3 jenis kontrasepsi yang umum digunakan oleh para pria,
di antaranya:
Kondom
Kondom dianggap sebagai alat kontrasepsi pria yang paling
umum digunakan dan mudah untuk didapatkan. Harganya yang murah dan minim efek
samping sangat direkomendasikan untuk digunakan para pria untuk mencegah
kehamilan.
Jenis kondom lateks dan polyurethane dianggap paling efektif
dalam mencegah kehamilan selama digunakan dengan cara yang benar. Tidak hanya
efektif dalam mencegah kehamilan, kondom juga dapat dimanfaatkan untuk
melindungi Anda dan pasangan dari penyakit menular seksual.
Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengikat saluran
sperma pada organ reproduksi pria. Pada pria yang sudah menjalani vasektomi,
tidak ada lagi sperma di dalam air maninya. Jadi, meskipun pria mengalami
ejakulasi, sel telur pasangannya tidak akan terbuahi.
Vasektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengikat saluran
sperma pada organ reproduksi pria. Tujuannya adalah untuk mencegah pelepasan
sperma pada saat ejakulasi.
Efek kontrasepsi ini umumnya baru muncul sekitar 3 bulan
setelah operasi vasektomi. Oleh karena itu, gunakanlah kondom dulu saat
berhubungan seks, sampai hasil pemeriksaan menyatakan bahwa air mani sudah
bersih dari sperma.
Suntik hormon
Suntik KB pria ini berisi hormon testosteron sintetis dan
progestin (hormon wanita sintetis), untuk disuntikkan setiap 8 minggu sekali.
Tujuan dari metode ini adalah untuk menurunkan kadar testoteron alami dalam
tubuh pria guna menekan proses pematangan sperma-sperma muda.
Metode ini dinilai cukup aman dan efektif untuk digunakan
para pria, karena bersifat sementara atau bisa kembali ke keadaan semula,
karena tidak menyebabkan kemandulan permanen seperti metode vasektomi.
Masing-masing alat kontrasepsi di atas memiliki kelebihan
dan kelemahan. Konsultasikan kepada dokter mengenai pilihan alat kontrasepsi
yang cocok dan efektif, serta jangan lupa untuk membicarakan dengan pasangan
mengenai pilihan kontrasepsi yang ingin digunakan untuk menunda kehamilan.(AN)