Bestmom.id, Tangerang - Semua orangtua
pasti menginginkan anak-anaknya patuh dan taat pada oragtuanya. Tapi sayangnya
tidak semua anak bisa seperti itu. Anak yang tengah beranjak remaja seringkali
melawan orangtuanya.
Memang, semakin
dewasa seorang anak biasanya akan semakin sulit untuk diatur. Mereka biasanya
memiliki pendapat dan pandangan sendiri yang diyakininya benar. Sehingga tidak
jarang dijumpai anak remaja maupun dewasa yang sering melawan orangtuanya.
Kira-kira apa saja penyebab anak sering melawan orangtua?
· Salah satu penyebab anak sering melawan adalah
komunikasi yang kurang tepat. Saat orangtua berkomunikasi dengan anak yang
sudah beranjak dewasa memang kadang berakhir dengan pertengkaran. Salah satu
kesalahan yang sering muncul biasanya terletak pada intonasi atau nada suara
beserta pemilihan kata yang
salah.
·
Selanjutnya adalah orangtua yang selalu
mengkritik anaknya, saran atau kritik terhdap sikap anak memang baik ketika
disampaikan dengan benar dan bijak. Orangtua jangan hanya mengungkapkan hal negatif
tentang anak, komunikasi yang hanya berisikan kritikan atau suruhan hanya akan
menjadikan anak selalu merasa disalahkan oleh orangtuanya. Akibatnya anak
melawan untuk membantah kritikan orangtuanya.
·
Orangtua tidak memahami pembicaraan anak. Kadang,
perbedaan generasi antara anak dan orangtua menyebabkan perbedaan komunikasi,
yang mengakibatkan kesalahpahaman dan membuat anak melawan orangtuanya. Kadang
orangtua juga melontarkan perkataan maupun jawaban yang tidak ada hubungannya
atau tidak nyambung dengan pembicaraan sang anak.
· Sikap orangtua yang terlalu menekan dan memaksa
anak untuk menuruti semua keinginan mereka tanpa memperhatikan keadaan dan
kemampuan sang anak, akan membuat anak berontak. Sikap otoriter ini biasanya
didasari dengan perasaan merasa serba tahu yang dimiliki oleh orangtua,
termasuk serba tahu tentang apa yang terbaik untuk anaknya. Padahal jika anak
terus menerus ditekan, dipaksa, dan akhirnya tidak mampu lagi menurutinya, maka
akan berontak dan melawan.
Sebaiknya
perlakukan anak dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Ajarkan mereka sopan
santun dan akhlak yang baik. dengan cinta yang tulus maka anak akan merasa malu
jika melawan orangtuanya. (AN)