Bestmom.id, Tangerang - Salah satu masalah yang sering terjdi saat persalinan tiba adalah bayi terlilit tali pusar. Tali pusar membentang dari pusar di perut janin hingga ke plasenta. Selama di dalam kandungan, talu pusar menjadi penghubung antara janin dengan ibu untuk membawa oksigen dan nutrisi dari plasenta ke alirah darah.
Lilitan tali pusat terjadi ketika tali pusar melilit leher janin sampai 360 derajat. Penyebab utamanya karena janin yang teralu aktif bergerak atau ukuran bayi yang terlalu besar. Lilitan tali pusar juga cenderung terjadi pada usia kehamilan ;yang lebih tua.
Ibu hamil mungkin khawatir jika janin terlilit oleh tali pusarnya sendiri. Pada beberapa kondisi, janin yang terlilit tali pusar bisa memiliki dampak buruk, namun terkadang ada bayi yang terlilit tali pusar tetapi kondisinya tetap normal.
Kondisi bayi terlilit tali pusar akan berbahaya jika lilitan pada lehernya terlalu kecang. Terlebih jika terdapat lebih dari satu lilitan yang melingkar lehernya. Akibatnya janin akan kesulitan bergerak dan kurang pasokan oksigen hingga dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Kondisi lain yang berdampak buruk ketika lilitan tersebut membuat denyut jantung janin menjadi lambat seketika. Hal ini terjadi karena tali pusar dapat meregang dan tertekan saat proses melahirkan, sehingga bisa menurunkan aliran darah yang menuju atau dibawa keluar dari tubuh bayi.
Saat menjelang persalinan, Anda mungkin tidak sadar bahwa tali pusar telah melilit leher bayi.
Namun, jangan dulu khawatir karena kebanyakan bayi dapat melalui tahapan ini dengan lancar dan persalinan dapat berjalan dengan normal. Lilitan tali pusar hanya bisa dideteksi dengan USG kehamilan atau saat
bayi dilahirkan. Jika bayi diketahui terlilit tali pusar selama masa kehamilan, Anda tidak perlu panik. Tali pusar mungkin akan terlepas dengan sendirinya sebelum persalinan. Itulah mengapa, pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan perlu dilakukan.
(AN)