Bestmom.id, Tangerang - Kolik
pada bayi biasanya membuat anak rewel dan menangis terus sepanjang malam.
Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir.
Meski demikian, ada beberapa gejala kolik yang perlu diwaspadai. Umumnya kolik
terjadi pada beberapa minggu awal setelah bayi lahir dan akan berhenti setelah
usia bayi 4 bulan.
Yang perlu diingat adalah kondisi
ini sebenarnya termasuk normal dan tidak berdampak buruk dalam jangka panjang. Ciri-ciri kolik pada bayi yang harus diwaspadai dan segera
diperiksakan ke dokter. Antara lain:
Suara tangisan bayi bernada tinggi dan terjadi
secara terus menerus
Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau
membiru
Bayi mengalami diare yang berkepanjangan
Disertai demam tinggi hingga 38 Celcius
Penyebab bayi kolik belum diketahui secara pasti. Diduga karena
adanya gangguan pencernaan, kondisi bayi yang lahir prematur atau sistem saraf
yang belum berkembang dengan baik bisa menjadi penyebab bayi kolik. Umumnya
kolik akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
- Meski dapat membaik dengan
sendirinya, penangan untuk menenangkan bayi dari kolik tetap harus diperlukan.
Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi yang mengalami
kholik:
- Pijat perut bayi dengan lembut, lakukan pijatan
disekitar area perut samping dan perut bawah bayi guna mengeluarkan gas yang
berlebih di dalam saluran cerna.
- Mandikan bayi dengan air hangat, kemudian balur
bagian punggung, perut dan kaki menggunakan minyak telon.
- Gendong bayi selama menangis dan usap lembut bagian punggungnya agar ia merasa
nyaman.
- Jika bayi sedang minum ASI, pastikan posisi
perlekatannya benar dan tidak ada ruang untuk udara menyelinap melalui mulut
yang bisa mengakibatkan perut kembung.
- Pertimbangkan juga pola makan Anda. Pola makan
ibu menyusui tampaknya tidak berperan pada gejala kolik bayi. Namun, pada bayi
dengan keluarga yang memiliki riwayat alergi, menghindari potensi allergen dari
pola makan ibu dapat membantu bayi mengalami alargi makanan. (AN)