Bestmom.id, Tangerang - Ada beberapa
gangguan yang umumnya menimpa bayi.
Gangguan ini umumnya terjaadi karena kelainan telinga bawaan, komplikasi saat
lahir, penyakit menular, infeksi telinga kronis, hingga efek samping obat-obat
tertentu. Untuk itu, penting untuk melakukan tes pendengaran pada bayi guna
memaastikan bahwa indra pendengarannya berfungsi dengan baik.
Pada bayi baru
lahir, kelainan telinga dengan bentuk telinga yang tidak normal umumnya berupa kelainan telinga microtia dan protruding ear. Adapun kedua kelainan ini menjadikan bentuk daun
telinga tidak tampak seperti pada umumnya.
Microtia
Microtia
tergolong kasus
yang jarang terjadi. Diketahui dari setiap 10.000 kelahiran, 1-5 bayi di antaranya mengalami kelainan tellinga ini,
dan kerap dialami oleh bayi laki-laki yang tinggal di daerah dataran tinggi.
Umumnya terjadi pada salah satu telinga. Microtia merupakan kelainan pada
telinga yang terjadi akibat pertumbuhan pinna
atau daun telinga yang tidak sempurna, sehingga menyebabkan kecacatan yang tidak
hanya terjadi pada bentuk telinga bagian luar, namun juga bagian telinga lain.
Penyebabnya
adalah ibu hamil yang menderita diabetes, memiliki asupan nutrisi yang tidak
mencukupi kebutuhan asam folat dan karbohidrat, penyalahgunaan obat-obatan dan
minuman beralkohol, serta pernah terinfeksi rubella di trimester pertama
kehamilan.
Protruding ear atau telinga berukuran besar
Kondisi ini mempengaruhi 1 hingga 2 persen
populasi, dapat terjadi pada salah satu maupun kedua telinga dan dipengaruhi
oleh adanya gangguan pembentukan tulang rawan saat dalam kandungan. Meski
begitu bayi yang mengalami kelainan ini masih memiliki fungsi pendengaran yang
baik. Hanya saja, bentuknya yang tampak tidak lazim kerap menjadi masalah bagi
perkembangan rasa percaya diri anak. Hal ini dikarenakan ukuran telinga yang
besar atau kerap disebut caplang
mungkin akan terlihat aneh bagi anak-anak lain yang memiliki telinga dengan
ukuran normal.
Kelainan telinga
microtia dan protruding ear menjadikan bentuk daun telinga bayi yang baru lahir terlihat
tidak lazim. Karena itu, terlepas dari biaya yang cukup mahal, sebagian besar
orangtua dari anak-anak dengan kelainan ini memilih agar anaknya menjalani
tindakan operasi untuk memperbaiki bentuk telinga menjadi normal. Melakukan
konsultasi kepada dokter sangat dianjurkan kepada setiap orangtua yang memiliki
bayi dengan kelainan telinga, agar tindakan yang ditempuh dapat disesuaikan
dengan kondisi fisik dan penyebab dari kelainan telinga itu sendiri.(AN)