Bestmom.id, Tangerang - Banyak sekali bentuk kekhawatiran yang kerap
terjadi pada bayi yang membuat orangtua khawatir. Salah satunya adalah bentuk
kepala bayi yang asimetris atau peyang. Dalam dunia medis istilah kepala peyang
dikenal dengan plagiocephaly (flat head
syndrome).
Kondisi kepala peyang pada bayi ini bersifat
sementara dan tak akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Pasalnya, bayi
dilahirkan dengan tulang tengkorak yang masih lunak dan sambungan antar tulang
tengkorak yang masih fleksibel. Hal tersebut bertujuan agar bayi dapat dengan
mudah melewati jalan lahir sekaligus menciptakan ruang bagi pertumbuhan otak
yang begitu cepat ditahun pertama kehidupannya. Seiring
dengan berjalannya waktu, tulang-tulang tengkorak bayi pun akan menyatu dan
mencapai bentuk yang solid. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab kepala
bayi menjadi peyang, di antaranya:
Posisi tidur
terlentang merupakan posisi tidur terbaik bagi bayi, terutama dalam menghindari
sindrom kematian bayi mendadak. Namun, berbaring dalam satu posisi yang sama
secara terus-menerus berisiko memicu kepala bayi menjadi peyang. Oleh karena
itu, ketika bayi tidur, orang tua perlu sering merubah posisi tidur bayi
seperti menyamping.
Bentuk kepala
peyang kerap dijumpai pada kasus kehamilan
kembar. Mengandung lebih dari satu janin di dalam rahim. Terbatasnya ruang
gerak di dalam rahim akan memicu tekanan berlebih pada kepala bayi yang
mengakibatkan bentuk kepala bayi menjadi tidak bulat sempurna saat dilahirkan.
Bayi yang lahir
secara prematur juga cenderung memiliki bentuk kepala yang rata atau peyang.
Hal ini dikarenakan karena tulang tengkorak yang mereka miliki lebih lunak
dibandingkan dengan bayi yang cukup lahir bulan. Ditambah lagi, bayi prematur sering menghabiskan waktu
yang lama di ruang perawatan intensif atau ruang NICU.
Bayi yang
dilahirkan melalui alat bantu kelahiran seperti ekstrasi vakum, ada sejumlah risiko yang dapat terjadi akibat
penggunaan alat bantu tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal
yang bisa dilakukan, diantaranya:
- Ubah posisi tidur, posisi tidur yang sama dan terlalu lama dapat
terjadi penekanan terus menerus di satu sisi kepala. Sebisa mungkin orang tua
harus sering merubah posisi tidur, akan tidak terjadi penekanan terus menerus.
- Variasikan cara menggendong, menggendong bayi dengan posisi tegak,
baik didekat atau dengan posisi miring, dapat mengurangi penekanan pada bagian
kepala belakangnya.
Meskipun tidak
membahayakan kesehatan, kepala bayi peyang jangan diabaikan. Jika cara-cara
yang telah dipaparkan diatas telah Anda coba namun keapla bayi Anda tetap
peyang, segera konsultasikan pada dokter anak untuk mendapatkan penanganan. (AN)