Bestmom.id, Tangerang - Fenomena hamil
di usia muda menjadi salah satu
penyebab kematian banyak remaja perumpuan di dunia. Dibandingkan dengan
wanita yang hamil di usia 20-30 tahun, hamil dan melahirkan di bawah 18 tahun
memang jauh lebih berisiko. Hal ini dikarenakan tubuhnya secara umum belum siap
untuk menjalani proses persalinan dan posisi panggul masih
sempit.
Bagi para
perempuan yang hamil di usia muda berisiko lebih tinggi mengidap tekanan darah
tinggi dan preeklamsia dibandingkan perempuan yang hamil di usia 20 tahun ke
atas. Selain membahayakan ibu, kondisi ini juga dapat mengganggu perkembangan
janin hingga mendatangkan komplikasi seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, penyakit
menular seksual seperti HIV, klamidia, dan herpes. Meski berisiko tinggi, namun
ada cara yang dapat diusahakan agar
ibu selamat dan bayi dapat lahir dengan sehat, dengan cara: rutin berkonsultasi
dengan dokter kandungan, jauhi obat-obat
terlarang dan minuman keras, dan perbanyak mengkonsumsi makanan sehat.
Banyak juga
mitos atau bujukan yang sering didengar oleh remaja perempuan yang membuat
mereka akhirnya bersikap permisif terhadap hubungan seksual pada usia terlalu
muda. Jangan mudah percaya pada hal-hal yang belum tentu benar semacam itu.
Berikut ini beberapa mitos yang sering di dengar di masyarakat.
- Perempuan tidak akan hamil jika dia
melompat-melompat setelah berhubungan seksual. Padahal jika sperma sudah
bertemu sel telur, lompatan setinggi apapun tidak akan menggagalkan
terbentuknya janin.
- Jika perempuan tidak mengalami orgasme, dia
tidak akan hamil. Orgasme sama sekali tidak ada hubungannya dengan proses pembuahan.
- Berhubungan seksual dalam air tidak akan
menyebabkan hamil karena sperma akan larut dalam air. Faktanya kontak vagina
dengan sperma dalam kondisi apa pun berisiko menyebabkan hamil.
- Membasuh vagina setelah berhubungan seksual
dapat mencegah kehamilan, membasuh vagina tidak akan mencegah sperma yang sudah
masuk untuk membuahi sel telur.
- Tidak akan terjadi kehamilan selama ejakulasi
tidak dilakukan di dalam vagina, padahal terdapat cairan praejakulasi yang
keluar sebelum ejakulasi utama terjadi. Cairan ini pun dapat mengandung sperma yang mampu membuahi sel telur.
Pembuahan dapat terjadi kapan saja selama cairan mani menyentuh area vagina.
- Jangan percaya juga jika ada yang mengatakan bahwa seorang perempuan tidak akan hamil jika melakukan hubungan seksual
pertama kali, karena dalam kondisi apapun sperma yang telah masuk ke dalam
tubuh wanita berpeluang dapat membuahi sel telur.(AN)