Bestmom.id, Tangerang - Moms pernah
mendengar tentang Twin to Twin
Transfusion Syndrome (TTTS)? Hal ini terjadi karena suplai darah yang dibutuhkan janin kembar dalam kandungan tidak
berimbang. Akibatnya, salah satu janin hanya mendapatkan pasokan darah yang
melimpah sementara janin lainnya kekurangan.
TTTS merupakan kondisi yang tidak boleh
dispelekan. Ketidakseimbangan pasokan darah yang diterima janin kembar dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Janin yang menerima sedikit pasokan darah bisa mengalami hambatan pertumbuhan
dan anemia. Sementara janin yang kelebihan cairan dapat mengalami gangguan
sistem pernapasan, sistem pencernaan, jantung dan otak.
Ada beberapa
gejala TTTS yang wajib Anda perhatikan di antaranya:
pertumbuhan rahim yang cepat, ukuran rahim dan perut yang lebih besar dari usia kehamilan pada umumnya, kenaikan
berat badan berlebih, pembengkakan pada kaki dan tangan di awal kehamilan. Dokter
akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk USG, untuk memastikan penyebab
keluhan yang Anda alami, dan jika hasilnya positif maka akan menunjukan
beberapa hal berikut ini:
- ·
Hanya terdeteksi satu plasenta saja
- ·
Ukuran dan berat kedua janin berbeda, meski
mereka memiliki jenis kelamin yang sama
- ·
Perbedaan ukuran kantung ketuban dan tali pusat
- ·
Penumpukan cairan terjadi pada salah satu janin
kembar
Ibu hamil yang didiagnosis mengalami TTTS akan
disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan. Penangan untuk
setiap kasusnya juga berbeda tergantung tingkat keparahannya. Jika TTTS tidak
parah, dokter hanya akan memantau kondisi janin secara berkala.namun jika
kondisinya dapat menghambat dan mengganggu tumbuh kembang janin, dokter mungkin
akan merekomendasikan, melakukan metode aminoreduksi, bedah fetoskopi laser,
persalinan prematur. Namun metode
tersebut juga tidak bisa langsung dilakukan dokter perlu memeriksa dulu kondisi
kesehatan sang ibu. (AN)