Bestmom.id,
Tangerang – Saat hamil, kesehatan tubuh ibu harus selalu dijaga dengan baik
agar kandungannya terhindar dari gangguan. Namun, tentu ibu hamil kerap
mengalami beberapa keluhan terkait dengan kesehatan. Salah satu gangguan yang
sering terjadi pada ibu hamil adalah darah tinggi. Penyakit darah tinggi pada
ibu hamil harus segera di atasi untuk mengurangi risiko adanya komplikasi dan
tidak menjadi masalah kesehatan yang serius. Oleh karenanya, penting untuk
mengetahui penyebab dan juga cara mengatasi darah tinggi pada ibu hamil.
Penyebab Terjadinya
Darah Tinggi saat Hamil
Tekanan darah
normal pada orang dewasa yakni berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
Ibu hamil yang mengalami darah tinggi tekanan darahnya dapat melonjak hingga
140/90 mmHg atau lebih tinggi dari itu. Darah tinggi saat hamil dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti obesitas, usia saat hamil di atas umur
35 tahun, kehamilan kembar, memiliki Riwayat hipertensi sebelum kehamilan,
kadar kolestrol yang tinggi, atau memiliki gangguan pada sistem imun. Beberapa
faktor tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya darah tinggi pada ibu
hamil.
Risiko Darah
Tinggi Kronis pada Ibu Hamil
Moms perlu lebih
waspada jika mengalami darah tinggi dalam masa kehamilan kurang dari 20 minggu.
Kondisi tersebut merupakan darah tinggi (hipertensi) kronis. Hal ini biasanya
terjadi pada ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi sebelum masa kehamilan. Darah tinggi kronis akan
menyebabkan berbagai macam dampak negatif baik pada ibu maupun sang bayi.
Dampak negatif yang dapat terjadi akibat darah tinggi kronis yaitu persalinan
Caesar, janin yang gagal tumbuh, kerusakan organ pada tubuh ibu, abrupsio
plasenta, keguguran, bahkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Selain
itu, darah tinggi kronis pada ibu hamil yang tidak diatasi dengan baik akan
menyebabkan terjadinya preeklampsia atau kerusakan organ tubuh dengan berbagai
gejala seperti kejang-kejang.
Cara
Mengatasi Darah Tinggi saat Hamil
Anda perlu
mewaspadai tekanan darah semasa kehamilan, apalagi jika Anda memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari tekanan darah
yang meningkat secara tiba-tiba. Meskipun darah tinggi dapat membawa dampak
buruk bagi kesehatan ibu dan bayi, namun Anda tidak perlu khawatir. Berikut
beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat
dan aman meskipun tengah mengalami darah tinggi.
Hal pertama yang
dapat Moms lakukan yaitu rutin untuk memeriksa tekanan darah ke dokter. Dengan
melakukan pengecekan secara rutin, Anda dapat mewaspadai kondisi darah tinggi
saat masa kehamilan. Selain itu, Moms perlu meminum obat untuk tekanan darah
tinggi sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Jangan lupa untuk tetap
berolahraga secara rutin dengan menyesuaikan aktivitas dengan kondisi fisik ya
Moms! Jangan lupa juga untuk selalu menjaga pola hidup sehat selama masa
kehamilan.
Untuk
mengendalikan tekanan darah selama masa kehamilan, Moms perlu memperhatikan
beberapa hal. Salah satunya adalah dengan mengurangi konsumsi garam. Konsumsi
garam yang berlebih dapat memicu terjadinya darah tinggi saat hamil. Moms juga
perlu mengusahakan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan kalium yang
tinggi karena kalium dapat membuat tekanan darah tinggi kembali stabil. Makanan
dengan kalium yang tinggi dapat Anda temukan di beberapa makanan seperti
biji-bijian, gandum, pisang, kentang, kacang merah, dan tomat.
Selain itu,
pastikan juga untuk mengurangi stress selama masa kehamilan agar tekanan darah
selalu stabil. Moms dapat melakukan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau
teknik pernapasan untuk mengurangi stress saat hamil. Anda juga dapat melakukan
olahraga ringan selama 30 menit agar lebih banyak bergerak. Jangan lupa untuk
terus memperhatikan berat badan selama masa kehamilan ya Moms! Cara-cara
tersebut dapat Anda lakukan untuk menghindari risiko darah tinggi saat hamil.
Semoga bermanfaat Moms! (FIY)