Bestmom.id, Tangerang - Organ reproduksi wanita merupakan salah
satu hal yang harus selalu diperhatikan, terutama rahim. Rahim menjadi salah satu organ paling penting bagi sistem reproduksi
perempuan karena menjadi tempat tinggal sementara bagi janin di dalam kandungan.
Rahim perempuan berbentuk seperti buah pir dan rata-rata memiliki ukuran
panjang sekitar 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalam 2,5 cm.
Pada sebagian perempuan ada yang
memiliki rahim tidak normal, mulai dari hanya memiliki satu saluran tuba,
bahkan ada rongga rahim yang terbelah oleh dinding rahim. Kelainan bentuk
abnormal biasanya diketahui setelah dokter melakukan pemeriksaan USG dan
biasanya beberapa bentuk rahim abnormal ditemukan setelah seorang perempuan
mengeluhkan sulit hamil. Jika kelainan yang terjadi tidak menganggu kondisi
janin, maka biasanya dokter tidak akan melakukan tindakan medis lebih lanjut.
Belum diketahui secara pasti apa
yang menyebabkan kelainan bentuk rahim bisa terjadi, berikut beberapa jenis
kelainan bentuk rahim pada perempuan:
Septate uterus
Pada kondisi ini bagian dalam rahim
terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septum ini bisa
memanjang hingga ke dalam rahim atau bahkan meluas hingga ke serviks. Hal ini
bisa menyulitkan proses kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran.
Bicornuate uterus
Jika biasanya bentuk rahim serupa
buah pir, maka bentuk rahim bicornuate uterus justru terbalik. Terdapat lekukan
yang dalam di bagian atas sehingga bentuknya menyerupai bentuk hati dan sering
disebut sebagai rahim dua tanduk.
Unicornuate uterus
Perempuan dengan unicornuate uterus
memiliki rahim hanya setengah dari ukuran normal. Selain itu, ia juga hanya
memiliki satu tuba falopi. Kelainan ini termasuk langka karena hanya terjadi
pada 1 dari 1.000 perempuan. Kehamilan masih mungkin terjadi, namun risiko
kegugurannya akan lebih besar.
Hampir semua jenis kelainan bentuk
rahim membawa risiko tinggi terjadinya persalinan prematur dan meningkatkan
risiko keguguran di awal atau akhir kehamilan. Kelainan bentuk rahim juga membuat
ketuban rentan pecah di awal persalinan, karena sudah tidak ada cukup ruang
bagi bayi untuk tumbuh lagi. Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan
dokter mengenai segala kondisi yang mungkin terjadi agar kondisi kesehatan
rahim Anda selalu terjaga.(AN)