Bestmom.id, Tangerang - Pada
saat masa kehamilan, hampir semua ibu hamil pasti mengalami ngidam. Namun tak
jarang ada beberapa suami yang ikut ngidam pada saat istrinya sedang hamil yang
biasa disebut dengan sindrom kehamilan simpatik.
Sindrom
kehamilan simpatik terjadi, ketika suami ngidam dan mengalami gejala-gejala
kehamilan seperti yang dialami istrinya ketika mengandung. Sindrom simpatik ini
membuat suami atau teman dekat Anda mengalami mual, kram, dan gejala kehamilan
lainnya. Biasanya, sindrom ini hanya bersifat sementara dan akan menghilang setelah
bayi lahir.
Bisa
dibilang, semakin kuat ikatan batin suami dengan istrinya, maka gejala yang
akan suami alami juga lebih intens. Bahkan tak hanya suami yang ngidam, dia juga bisa mengalami
pembengkakan payudara akibat meningkatnya hormon prolactin, hormon yang
membantu produksi ASI pada ibu hamil. Biasanya sindrom kehamilan ini muncul di
trimester pertama kehamilan, juga beberapa minggu sebelum persalinan.
Para
suami akan mengalami gejala fisik atau psikologis yang mirip dengan gejala
kehamilan yang biasanya wanita alami, seperti: mual, muntah, sakit di bagian bawah perut dan bagian
bawah punggung, selera makan berubah, kelelahan, gangguan hormon, cemas,
Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk
memahami tentang fenomena ini, akan tetapi belum ditemukan penyebab pasti
mengapa sindrom kehamilan simpatik bisa terjadi. Penyebabnya bisa terjadi
karena stres, penginkatan stres menurunkan level hormon testosterone di tubuh
pria, dan membuat hormon esterogennya lebih tinggi.
Sayangnya,
tidak ada obat khusus yang bisa meredakan gejala kehamilan simpatik yang
dialami. Akan tetapi, karena kebanyakan pemicu sindrom ini terjadi karena stres,
maka disarankan bagi para suami untuk menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab
sebagai seorang ayah sehingga bisa mengatur level stres dengan baik. Banyak
mendiskusikan dengan istri dan keluarga juga akan membantu menangani para suami
bisa mengelola stres dengan baik.(AN)