Bestmom.id, Tangerang - Proses persalinan memang tak selamanya dapat berjalan mulus. Selama proses persalinan normal, dibutuhkan waktu satu jam atau lebih bagi ibu untuk mengeluarkan bayinya tanpa bantuan apapun. Ada beberapa kondisi yang akhirnya membuat dokter memutuskan untuk menggunakan alat bantu vakum saat membantu proses persalinan normal. Vakum adalah alat seperti gelas penghisap. Bagian plastik yang lembut ditempelkan pada kepala bayi agar memudahkan menariknya ke jalan lahir.
Alat bantu kelahiran sering kali menjadi solusi ketika proses persalinan berjalan terlalu lama atau dirasa melelahkan bagi ibu hamil. Tidak hanya membantu ibu hamil, namun juga membantu bayi. Selain itu, beberapa kondisi hambatan persalinan yang dapat menggunakan vakum adalah bayi yang tak kunjung lahir, ibu merasa kelelahan untuk mengejan, atau kondisi medis ibu yang menajdikannya tidak boleh mengejan terlalu lama. Ekstrasi vakum juga dapat digunakan ketika pada saat proses persalinan dokter perlu memutar kepala bayi hingga berada di tempat yang tepat. Namun ada juga beberapa kondisi melahirkan yang dilarang menggunakan vakum loh mom, yaitu ketika usia kehamilan dianggap premature atau kurang dari 34 minggu, bayi dalam posisi sungsang, dan wajah bayi berada di jalan lahir,
Melahirkan dengan vakum juga memiliki risiko komplikasi, namun risiko tersebut dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan operasi Caesar jika dilakukan dengan tepat. Berikut beberapa risiko melahirkan dengan vakum yang sebaiknya mom ketahui:
• Salah satu resiko yang bisa terjadi adalah ibu mungkin akan kesulitan menahan buang air besar setelah menjalani persalinan dengan alat bantu. Namun kondisi ini umumnya akan terjadi jika ibu mengalami robekan yang dalam di sekitar vagina dan anus.
• Sedangkan pada bayi, umumnya bayi akan mengalami gejala memar yang dapat hilanh dalam beberapa hari. Dan meskipun jarang sekali terjadi risiko melahirkan dengan vakum dapat memicu penyakit kuning pada bayi dan munculnya risiko pendarahan di bagian dalam mata bayi.
Proses melahirkan normal dengan bantuan alat, umumnya tidak direncanakan. Dokter akan memutuskan apakah diperlukan bantuan vakum atau alat-alat lainnya. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai manfaat dan risiko dari alat bantu kelahiran. (AN)