Bestmom.id, Tangerang - Epilepsi saat hamil memang memiliki risiko
bagi ibu dan janin. Penanganan epilepsi
pada ibu hamil perlu dilakukan dengan baik untuk mencegah risiko yang
berbahaya. Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat yang ditandai
dengan kejang berulang. Epilepsi pada ibu hamil dapat menyebabkan denyut
jantung janin melambat, bayi lahir premature, dan cedera pada janin.
Ibu hamil yang mengalami
epilepsi, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memeriksa
kondisi ibu hamil dan janinnya. Dokter juga akan memastikan apakah kejang yang
terjadi diakibatkan oleh epilepsi atau penyebab lain. Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mengontrol epilepsi pada masa kehamilan, diantaranya:
Mengkonsumsi obat anti kejang,
mengkonsumsi obat epilepsi saat hamil bermanfaat untuk mempertahankan kadar obat
dalam darah yang dapat mengatasi dan mengontrol epilepsi yang dialami ibu
hamil. dokter akan memberikan pengobatan yang paling sesuai untuk ibu hamil.
Konsumsi vitamin prenatal yang
mengandung asam folat, pilihan obat yang aman dikonsumsi untuk ibu hamil memang
sangat terbatas karena bisa menimbulkan efek buruk untuk janin. Beberapa obat
antikejang juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf.
Untuk mengurangi risiko tersebut, biasanya dokter akan memberikan tambahan
vitamin yang mengandung asam folat.
Harus sering melakukan
pemeriksaan kadungan, lakukanlah pemeriksaan USG dan darah lebih sering, hal
ini bermanfaar utnuk mengetahui kadar obat dalam darah dan pertumbuhan janin
selama kehamilan. Untuk wanita uang sudah didiagnosis epilepsi sebelum hamil disarankan untuk berkonsultasi ke dokter
terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan. (AN)