Bestmom.id, Tangerang - Saat proses
persalinan normal banyak sekali kemungkinan akan terjadi sesautu pada ibu
maupun calon bayi yang akan dilahirkan. Ada beberapa kasus ibu hamil mengalami vagina robek saat melahirkan, hal ini
dapat terjadi karena pada saat melahirkan bayi, jalan lahir ibu akan meregang
dan mengalami tekanan yang sangat kuat ketika hendak mendorong bayi ada
beberapa risiko yang bisa menyebabkan seorang wanita mengalami robekan vagina
saat melahirkan. Seperti, persalinan yang dijalani merupakan persalinan pertama, menjalani proses
persalinan dengan alat bantu, mengandung bayi dengan ukuran yang besar,
memiliki perineum yang pendek, persalinan terjadi sangat lama, dan hamil pada
usia di atas 35 tahun.
Ketika proses
mengejan ini sangat kuat maka vagina bisa robek saat proses persalinan. Dan berdasarkan tingkat keparahannya, robekan
yang terjadi pada vagina dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Robek vagina tingkat satu. Robek ini hanya
terjadi di area kulit antara bibir vagina dan rectum (bagian terakhir dari usus
besar yang paling dekat dengan anus), serta sedikit jaringan lemak yang berada
persis di bawah kulit perineum.
- Robek vagina tingkat dua. Robek ini terjadi di
kulit otot dan area perineum, bahkan bisa meluas hingga bagian dalam vagina.
- Robek vagina tingkat tiga. Robek ini tergolong
cukup parah karena tak hanya terjadi pada area perineum, melainkan sampai ke
otot yang mengelilingi anus.
- Robek vagina tingkat empat. Robek ini adalah
yang paling terparah karena tak hanya terjadi pada otot vagina dan anus.
Melainkan sudah ke bagian yang lebih dalam, yaitu dinding rectum.
Penanganan
robekan pada vagina saat melahirkan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan
robekan dan kondisi pasien. Untuk robekan yang ringan, luka biasanya dapat
membaik dengan sendirinya asalkan mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, jika
robekannya cukup parah, robekan ini perlu ditangani denga penjahitan, sebelum
luka dijahit, dokter akan memberikan obat bius lokal untuk mengurangi nyeri. Dalam proses pemulihan, tentu ada
beberapa hal yang perlu dihindari karena dapat menghambat pemulihan luka
jahitan pada vagina yang robek. Beberapa hal yang perlu dihindari ini adalah:
menggunakan tampon, membersihkan luka dengan air panas, berhubungan seks, dan
menggunakan produk pembersih vagina. Anda bisa mendiskusikan perawatan luka
jahitan yang baik dan benar dengan dokter agar luka tersebut dapat cepat pulih.(an)