Pelecehan Seksual – Dalam pendidikan seks untuk anak, sexual consent menjadi salah satu hal penting yang perlu diajarkan kepada anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak. Apakah Moms sudah mengajarkan sexual consent pada anak Anda?

Untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak, orang tua harus memulai dengan memperkenalkan sexual consent pada anak. Sebelumnya, Anda juga bisa mengenalkan anak pada pendidikan seks pada anak. 

Pendidikan seks pada anak dapat dimulai dengan mengenalkan anggota tubuh, perbedaan organ intim pada perempuan dan laki-laki, hingga batasan area yang tidak boleh disentuh. Anda juga tidak perlu menyebut organ intim dengan istilah lain. 

Meskipun masih dianggap tabu, pendidikan seks mengenai organ intim penting untuk diberikan demi membangun sexual consent pada anak. Consent perlu dibangun sejak dini agar anak dapat memahami dengan baik untuk menghindari serta menolak kekerasan maupun pelecehan seksual dari orang lain. 

Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak

Pelecehan seksual dapat diartikan sebagai jenis perilaku maupun ucapan dan tindakan terkait seks yang tidak diinginkan atau tanpa consent. Untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak, penting bagi orang tua untuk mengenalkan batasan seputar organ intim. 

Meskipun mengajarkan sexual consent tidak cukup untuk mencegah pelecehan seksual pada anak, tetapi dengan mengajarkan sexual consent anak dapat mengerti bahwa sebuah tindakan pelecehan adalah sikap yang tidak benar. 

Dengan mengajarkan sexual consent, anak akan memahami batasan diri serta menghargai batasan dari orang lain. Untuk mengajarkan sexual consent pada anak, Bestmom.id akan mengulas beberapa tips yang bisa Moms lakukan. 

Tips Mengajarkan Sexual Consent untuk Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak

Mengajarkan Seputar Otonomi Tubuh

Anak yang telah memasuki usia sekolah sudah bisa untuk memahami otonomi tubuhnya. Anak sadar bahwa mereka memiliki hak atas tubuhnya sendiri. Anda perlu mengajarkan bahwa ada beberapa area tubuh yang privat dan tidak boleh dilihat ataupun disentuh oleh orang lain. 

Contohnya saja mulai dari pipi, bibir, bagian dari bawah leher hingga ke organ intim dan juga bagian atas kaki. Anak perlu memahami bagian organ yang boleh disentuh dan tidak boleh bersentuhan oleh orang lain. Misalnya, bagian tangan boleh bersentuhan seperti untuk bersalaman. 

Belajar untuk Menolak

Mengajarkan sexual consent dapat dimulai dengan menghargai pendapat serta batasan anak yang menjadi hak si kecil. Anda perlu mengajarkan anak untuk menolak hal terkait kontak fisik yang membuat anak merasa tidak nyaman. 

Misalnya saja, Anda boleh mengajarkan anak untuk menolak saat ada orang yang ingin mencium atau memeluknya dan membuat anak merasa tak nyaman. Jangan sampai kebiasaan memeluk dan mencium yang membuat anak tidak nyaman membuat mereka berpikir bahwa itu adalah hal yang wajar dilakukan.

Berdiskusi dengan Anak

Saat anak semakin kritis serta memiliki rasa ingin tahu yang semakin besar, Anda dapat mengajarkan serta mengajak anak berdiskusi seputar batasan terkait kontak fisik pada area tubuhnya. Anda dapat membebaskan anak untuk bertanya dan berikan penjelasan yang sesuai dengan usianya. 

Itulah beberapa tips untuk mengajarkan sexual consent pada anak. Jangan menganggap tabu pendidikan seks karena pada nyatanya pendidikan seks bukan berarti mengajarkan soal berhubungan badan pada anak, tetapi mengenalkan batasan mengenai organ intim yang penting untuk dijaga dan dihormati. 

Sexual consent yang diajarkan sejak dini dapat menghindari terjadinya pelecehan seksual yang dapat terjadi pada anak. Ingin mencari tahu informasi parenting dan info kehamilan lainnya? Kunjungi website Bestmom.id yang menyediakan beragam info kehamilan dan parenting terlengkap untuk millennial moms.

Semangat mengedukasi anak seputar sexual consent untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak ya, Moms! (FIY)